Jumat, 31 Juli 2009

Bagian 3 - Tunjukkanlah Pada Kami Jalan Yang Lurus

Introduksi

Orang-orang Muslim dipandu oleh 6 artikel iman yang mengharuskan mereka untuk percaya pada semua nabi. Ini berarti mereka mengklaim bahwa mereka percaya pada Abraham, Ishak, Nuh, Muhammad dan juga Yesus sebagai nabi-nabi yang berstatus sama. Ketika menyebut nama “Yesus”, orang Muslim menyambungnya dengan berkata: Alaihim Wasalam, yang berarti: “Kiranya damai ada pada-Nya.”

Jelaslah, orang-orang Muslim menghormati Yesus. Mereka juga mempercayai beberapa fakta tentang Yesus seperti kedatangan-Nya yang kedua. Namun demikian, sangatlah tragis melihat orang Muslim menolak aspek mendasar dari identitas Yesus dan misi-Nya yang sesungguhnya bagi dunia ini. Khususnya, orang Muslim tidak percaya status Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan dan mereka juga tidak percaya pada kuasa penyucian oleh darah-Nya. Mereka tidak menerima kenyataan bahwa hanyalah melalui Yesus keselamatan dapat diperoleh.

Namun demikian Qur’an memaparkan banyak kenyataan menakjubkan mengenai Yesus yang mengharuskan orang Muslim untuk mengujinya secara kritis dan untuk memperbaharui kepercayaan mereka yang ada sekarang mengenai Yesus. Kita akan melihat melalui ayat-ayat Qur’an di bawah ini bahwa sedikit kenyataan yang diterima orang Muslim mengenai Yesus hanyalah merupakan sebagian kecil dari apa yang diceritakan Qur’an mengenai Dia.

Kemurahan

Kemurahan adalah salah-satu dari 99 nama atau atribut yang dimiliki orang Muslim untuk Allah. Selain dari Sura Taubah (Sura 9), semua pasal dalam Qur’an dimulai dengan kalimat: Bismillahi Rahmani Rahim -“Dalam nama Allah, yang Maha Rahman dan Pemurah”. Dengan ini, orang Muslim mengakui bahwa Allah adalah Maha Pemurah dan penuh anugerah.

Pada suatu masa, orang-orang pada zaman Qur’an telah mengakui batasan pembenaran melalui praktek religius dan meminta Allah untuk mengaruniakan kemurahan pada mereka dari -Nya:

Surah Imran 3:8

Mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).”

Enam abad setelah Yesus Kristus menyelesaikan seluruh karya penyelamatan-Nya, orang-orang ini masih memohon kepada Allah untuk mendapatkan apa yang telah disediakan. Dan Allah mengingatkan mereka akan apa yang terjadi antara Maria dan malaikat Gabriel:

Surah Maryam 19: 21

Jibril berkata: “Demikianlah Tuhanmu berfirman, “Hal itu adalah mudah bagiku, dan agar dapat kami menjadikannya suatu tandabagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”


Ini adalah perkataan malaikat Gabriel kepada Maria ketika ia bertanya kepada Gabriel bagaimana mungkin ia dapat mengandung sedangkan ia belum pernah berhubungan dengan laki-laki. Sebagai jawabannya, Qur’an mengatakan bahwa Allah menjadikan Yesus “Kemurahan” dari diri-Nya sebagaimana Ia pula adalah “Pertanda bagi umat manusia”. Namun demikian, orang Muslim mengatakan bahwa Yesus hanya datang bagi orang Israel dan tidak bagi semua manusia. Mereka telah lupa atau tidak paham bahwa Yesus juga melayani orang-orang bukan Yahudi dan Ia memerintahkan para murid-Nya untuk menyampaikan Injil kepada semua bangsa (Matius 28:19-20).

Jalan





Sura Fatihah 1:6 mengatakan: Ihidinaa Siraata mustaquima.

Ayat yang singkat ini mempunyai penafsiran-penafsiran yang berbeda oleh karena daya tariknya. Berikut ini adalah beberapa contoh penafsiran:

· Bimbinglah kami di jalan yang lurus. (Maulawi Sher-Ali)

· Bimbinglah kami di sepanjang jalan yang lurus. (Muhammad Zafrulla Khan)

· Bimbinglah kami ke jalan yang lurus. (Mahmud Y. Zahid)

· Tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus. (Pickthall)

· Tunjukkanlah kami jalan lurus itu. (Yusuf Ali)

Jika kita mengkombinasi penerjemahan yang berbeda-beda itu, kita dapat membaca ayat itu:

Bimbinglah kami kepada dan di dalam Jalan yang Lurus.

Terjemahan apapun yang dipilih, ada satu kenyataan yang jelas yaitu bahwa orang Muslim masih mencari-cari jalan itu. Namun demikian, Qur’an sendiri menyatakan banyak pada kita tentang Jalan Lurus itu dan menyediakan beberapa fakta yang dapat menolong orang Muslim yang tulus untuk menemukannya. Perhatikanlah yang berikut ini:


Surah 4:175


Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah, dan berpegang kepada agamaNya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dariNya (Surga) dan limpahan karuniaNya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepadaNya.

Ayat ini mengatakan dengan jelas pada kita bahwa mereka yang percaya pada Allah dan yang bergantung pada-Nya akan dimasukkan ke dalam kemurahan Allah. Sebagaimana yang telah kita lihat, Kemurahan Allah adalah Yesus dan Ia jugalah yang akan membimbing mereka pada jalan lurus kepada Allah.

Ketika Muhammad ditanyai oleh beberapa orang percaya mengenai akhir/takdir dari para pengikutnya, ia menjawab sebagai berikut:

Surah 46:9

Katakanlah, “Aku bukan rasul pertama diantara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

Sebagai kontras, nubuat berikut ini dinyatakan berkenaan tentang Yesus sebelum kelahiran-Nya:






Surah 3:45




Ingatlah, ketika malaikat berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripadaNya, namaNya Al Masih, Isa Putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”

Qur’an juga mengatakan bahwa para pengikut Yesus akan ditempatkan diatas orang-orang yang tidak percaya hingga tiba Hari Kebangkitan (lihat Sura 3:55).

Kita harus menyadari bahwa kita harus mengikuti orang yang dihormati di dalam dunia ini dan di akhirat jika kita harus berjalan di sepanjang jalan menuju kepada Tuhan. Tidak heran, ketika Thomas beertanya kepada Yesus tentang jalan itu, Yesus menjawab:

Yohanes 4:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku

Kasih

Qur’an menekankan kenyataan bahwa orang Kristen mengasihi orang Muslim:

Surah 5:82

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.” Yang demikian itu disebabkan karena diantara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.

Pada zaman Muhammad, ada pengikut-pengikut Yesus yang telah sungguh-sungguh menolak dunia dan tidak sombong, dan mereka dikenal karena kasihnya. Tentu saja, ketika para pengikut Muhammad dianiaya di Mekkah, Muhammad sangat yakin akan kasih orang-orang Kristen sehingga ia mengarahkan para pengikutnya untuk mencari perlindungan pada seorang raja Kristen, yaitu Raja Negus dari Abyssinia (sekarang Ethiopia). Beberapa orang Mekkah mengejar orang-orang Muslim ke Abyssinia untuk menangkap mereka, tapi raja Kristen ini tidak mengijinkan mereka melakukannya walaupun ada banyak tuduhan terhadap orang-orang Muslim. Apakah orang-orang Kristen juga akan disambut dan diperlakukan seperti ini di dalam negara-negara Islam pada masa kini?

Dalam sebuah ayat yang diwahyukan kepada Muhammad, Surah 57:27, Allah menyatakan bahwa Ia telah menaruh belas kasihan dan kemurahan di hati orang-orang yang mengikuti Yesus. Oleh karena itu, kita menyimpulkan bahwa jika ada orang yang menginginkan kemurahan dan belas kasihan Allah, ia tidak akan mendapatkannya selain daripada mengikuti Yesus, Sang Pemurah.

Sang Firman

Sebagaimana yang kita lihat dari Surah 3:45 (lihat pada bagian atas halaman 101), ketika malaikat Gabriel mendatangi Maria, ia mengatakan pada Maria bahwa ada Firman dari Allah dan bahwa Firman itu harus dinamai: Yesus, sang Mesias. Maria, yang tidak pernah meragukan kesucian dirinya, tidak dapat membayangkan bagaimana hal seperti ini dapat terjadi. Namun demikian, malaikat itu meyakinkannya bahwa itu adalah keputusan Allah yang harus digenapi. Sejak mulanya, Yesus adalah Firman Tuhan dan sebagaimana yang dinyatakan dalam Alkitab, firman itu ada bersama dengan Tuhan. Tuhan mengutus Firman itu ke dalam dunia melalui Maria, seperti yang ditulis dalam Injil Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia dan berdiam di antara kita (umat manusia)”. Firman itu harus menjadi manusia, sehingga orang dapat melihat-Nya, mendengar-Nya, dan belajar dari-Nya. Ini adalah sang Firman Hidup, yang menjadi teladan bagi manusia.

Tuhan berbicara kepada manusia melalui Yesus Kristus. Sebuah kaset, jika diputar, akan mengulang dengan tepat apa yang dikatakan oleh pembicara pertama dan akan membawa otoritas dan bobot yang sama seandainya pembicara itu hadir. Maka, sebagai Sang Firman Tuhan, apabila Yesus berbicara, itu adalah Tuhan sendiri yang berbicara. Sebab Yesus berkata:

Yohanes14:10 10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

The Spirit

Qur’an mendukung kebenaran bahwa Yesus mempunyai Roh Tuhan dalam diri-Nya.

Surah Al Anbiya 21:91

Dan ingatlah kisah Maryam, yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam tubuhnya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.

Karya-karya Yesus juga menyaksikan kenyataan ini. Ia melaukan banyak perbuatan yang membuktikan keilahian-Nya, ada dicatat bahwa Ia menciptakan seekor burung (Sura 3:49). Dalam ayat ini, Yesus melakukan sebuah mujizat membuat seekor burung dari tanah liat dan kemudian dihembusi nafas-Nya sehingga burung itu hidup. Yesus membuat burung itu dengan cara yang sama ketika Tuhan menciptakan Adam. Tuhan dan Yesus mempunyai Roh yang sama dan oleh karena itu mereka mampu melakukan pekerjaan yang sama. Seperti yang dinyatakan oleh Qur’an:

Surah Yunus 10:34

Katakanlah: “Apakah diantara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan mahluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” Katakanlah: “Allah lah yang memulai penciptaan mahluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?”

Oleh karena Yesus mampu mengulang penciptaan, jelaslah kebenaran mengenai natur/asal-Nya.

Orang-orang Muslim menggambarkan diri mereka sendiri sebagai orang-orang yang telah berserah penuh pada kehendak Allah. Namun tanpa penundukkan penuh kepada Dia yang adalah Kemurahan, Sang Firman dan Roh Allah adalah mustahil bisa mengklaim tunduk pada kehendak Allah.

Amanat Agung

Orang-orang Kristen diperintahkan untuk mengabarkan Injil, yang berarti “kabar Baik”, kepada semua orang. Ini adalah tugas mendasar bagi semua orang Kristen. Yesus berkata:

Yohanes 17:18 18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;

Ini juga digemakan di:

Matius 28:19 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus

Penulis Qur’an juga menyadari pentingnya Injil dan menganjurkannya pada orang-orang Muslim. Mereka memerlukannya bagi keselamatan dan pertumbuhan rohani. Orang-orang Muslim memerlukan Kristus. Berdasarkan Qur’an, orang-orang Kristenlah yang disebut sebagai “para ahli Kitab”, yang mempunyai tanggung-jawab untuk memproklamasikan pesan dari Kitab mereka, termasuk Injil kepada semua orang:

Surah Imran 3:187

Dan ingatlah, ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu) “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan janganlah kamu menyembunyikannya.” Lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima.


Amanat Agung adalah sebuah ikatan perjanjian, dan sebuah perintah, yang harus dipandang serius. Orang-orang Kristen sejati telah seringkali gagal melakukan tugas menjangkau semua orang dengan Injil. Namun demikian, apa yang Tuhan telah perintahkan untuk dikerjakan tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu orang-orang Muslim harus menyambut orang-orang Kristen untuk duduk dalam diskusi religius yang damai. Ini adalah peraturan yang mengikat. Surah Yunus 10:94 menginstruksikan agar orang-orang Muslim termasuk Muhammad sendiri mendapatkan klarifikasi dari para Ahli Kitab jika ada keraguan saat mereka membaca Qur’an. Jelaslah Qur’an mendukung fakta bahwa orang-orang Muslim memerlukan Kristus dan mereka harus bersiap untuk bertemu dengan-Nya.

Kedatangan Yang Kedua

Bisa saja orang bertanya, bagaimana Yesus dapat membawa orang pada Tuhan jika Ia sudah tidak lagi ada bersama kita? Qur’an menjawab:

Surah Zukruf 43:61




Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah aku. Ini adalah jalan yang lurus.

Yesus disebut sebagai –Tanda akan tibanya saat itu. Ayat 66 dan 69 dari Sura 43 memperingatkan sekte-sekte yang tidak menerima takdirnya –Hukuman pada Hari Penyiksaan! Saatnya akan datang tiba-tiba bagi mereka tetapi hamba-hamba Allah tidak akan takut atau berduka. Ini menceritakan tentang Saat Terakhir dan meneguhkan kenyataan bahwa Yesus akan datang kembali.

Berkenaan dengan Kedatangan Yang kedua ini, orang-orang kristen percaya bahwa pada waktu itu Yesus Kristus akan datang untuk umat-Nya sendiri. Di ladang, di rumah-rumah, di toko, di kantor, dimanapun mereka, satu orang akan diangkat dan yang lain akan ditinggalkan (Mat.34:40-42). Hanyalah umat-Nya yang sejati yang akan diangkat ke Surga bersama-Nya. Semua yang lainnya akan ditinggalkan untuk menghadapi penghakiman yang sangat mengerikan. Hanyalah pengiring pengantin wanita yang bijak (menurut Mat.25:1-12), yang telah siap, dengan minyak tambahan untuk mengisi lampu-lampu mereka, saat mereka menanti di ruang pernikahan akan diijinkan untuk turut serta. Sedangkan yang bodoh/tidak bijak, walau mereka nampaknya taat, akan ditinggalkan diluar tanpa harapan.

Beberapa orang Muslim mempunyai kisah yang sangat berbeda mengenai Kedatangan Yesus Yang Kedua. Mereka mengatakan bahwa Yesus Kristus tidak menyelesaikan misi-Nya disini dan Ia tidak akan menyelesaikannya hingga Kedatangan-Nya Yang Kedua. Orang-orang Muslim ini harus tahu bahwa berdasarkan Injil Yohanes, kata-kata terakhir Yesus menjelang kematian-Nya di atas kayu salib adalah:”Sudah selesai”(Yohanes 19:30). Yesus kristus telah menyelesaikan misi-Nya dan tidak mengabaikan satupun. Ia telah menyelesaikan semua yang harus diselesaikan (Yoh.17:4)

Abu Hurira, salah seorang dari para penulis otentik perkataan-perkataan Muhammad, melaporkan bahwa Muhammad mengatakan:

Oleh Dia, yang dalam tangan-Nya jiwaku berada,Yesus anak Maria akan segera turun diantara kamu sebagai seorang HAKIM YANG ADIL

(lihat The Muslims World League Journal 1982, Vol. 9 Pg. 23).

Dengan kata-kata ini, Sang Nabi Islam sendiri memberikan kesaksian mengenai misi Yesus Kristus yang sesungguhnya dan Kedatangan-Nya Yang Kedua. Ia akan datang sebagai Hakim yan Adil.

Pembaca yang kekasih, pikirkanlah dirimu sendiri: akankah anda berada di dalam atau di luar kerajaan Yesus?

Yesus berkata:

Lukas 13:24-25,27 24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. 25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. 27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!

Kesimpulan

Setelah mendengar semua pemaparan ini dari Alkitab dan dari Qur’an, apakah anda berteriak: “Apakah yang harus saya lakukan untuk diselamatkan?” Jika demikian, jawaban yang kami miliki sama dengan yang dimiliki Rasul Petrus:

Kis.2:38-39 38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. 39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Yahweh Tuhan kita."

Dan:

Kis 3:19-21 19 Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, 20 agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. 21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Yahweh dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar