Jumat, 14 Oktober 2011

Memahami Hati Tuhan bagi Kaum Kedar

Faisal Malick mengerti bagaimana Kaum Kedar berpikir, mengapa mereka melakukan sesuatu, dan apa yang mereka rasakan. Dulu dia adalah salah satu dari mereka sampai dia menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat pribadinya.

Mengerti tentang Ismael dan keturunannya adalah satu-satunya cara untuk mengerti tentang peran penting Kaum Kedar dalam membawa perdamaian di Timur tengah, di dunia barat, dan di hati seluruh umat manusia.

Pikiran-pikiran Anda tentang kaum kedar akan diguncang keras ketika Anda membaca buku menarik yang ditulis oleh seorang mantan kaum kedar ini. Pengetahuannya tentang agama kedar akan memperluas sudut pandang Anda dan memperluas hati Anda untuk menerima semua umat Allah.

Pengarang: Faisal Malick

Penerbit: Light Publishing

Download Gratis Buku ini di SINI

Halaman Depan
Dedikasi dan Ucapan Terima Kasih
Dukungan
Kata Pengantar

Bab 1. Siapakah Ismael?
Bab 2. Sungai Pendamaian
Bab 3. Kaum Kedar di Mata Allah
Bab 4. Membangkitkan Gelora Cinta Israel
Bab 5. Ismael—’Pembuka Jalan’ yang Berikutnya

Bab 6. Terorisme dan Kepercayaan Kaum Kedar—Roh Esau
Bab 7. Reuni Ismael dan Ishak—Pewahyuan tentang Bapa
Bab 8. Firman Allah yang Meneguhkan
Bab 9. Surat-surat yang Hidup
Bab 10. Kekayaan Kaum Kedar dan Berkat Ismael
Bab 11. Tebarkan Jala Anda untuk Tuaian

Kesimpulan
Doa untuk Mengenal Allah
Doa Saya untuk Anda

2 komentar:

  1. Kedatangan hamba Allah
    "" "" "" "" "" "" "" "" "" "
    'Atmak' belum tentu berarti 'yang ku junjung' tapi itu sebenarnya nama

    penulisan Atmak adalah אתמך
    penulisan Ahmad adalah אחמד

    Dalam Yesaya 42:1, Allah berkata
    "Lihatlah, 'Hambaku' (diucapkan sebagai Abd-ee), 'yang Ku junjung' (diucapkan sebagai Atmak);

    Allah menubuatkan tentang kedatangan hamba-Nya
    Lihatlah Hambaku Ahmad (Yesaya 42:1) - dan begitu siapa Ahmad ini? disebut hamba Allah?

    Dia tidak lain adalah
    Abd-Allah Ahmad (Hamba Allah, Ahmad) - Nabi Muhammad saw

    BalasHapus
  2. Ku sampai kan sama kau, jangan pacing kami mencabut pedang hanya karena dalih dan argumen artikel yang kamu buat berdasarkan dalih orang kamu juga yg buat...kamu penyebar makkar....

    BalasHapus