Jumat, 31 Juli 2009

Bagian 1 - Kepada Siapakah Islam Sejati Bisa Ditemukan?

KATA PENGANTAR

Kejadian 17:18-20 (NIV)

Dan Abraham berkata kepada Elohim: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Elohim berfirman: “Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.”

Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa Ia akan memberkati anaknya Ismael. Di sepanjang sejarah Alkitab, Tuhan senantiasa memegang janjiNya. Pertama, Tuhan memberkati Ismael secara fisik; Ia menjadi bapa dari dua belas anak laki-laki seperti yang Tuhan janjikan dan keturunannya menjadi makmur dan menjadi orang-orang perkasa yang hidup di seluruh tanah Arabia. Kemudian yang kedua, Tuhan memberkati keturunan Ismael secara spiritual; dalam kitab Yesaya dinubuatkan bahwa mereka akan datang ke Bait Suci Tuhan untuk menyembahNya. Hal ini sebagian digenapi pada masa Yesus, karena kita menemukan bahwa pada Hari Pentakosta yang datang setelah kenaikan Yesus ke Surga, orang-orang Arab turut hadir diantara mereka yang datang untuk menyembah Tuhan bersama-sama dengan orang-orang Yahudi. Pada hari itulah, banyak orang dari antara mereka yang datang untuk menyembah Tuhan dengan cara yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang biasa mereka lakukan sebelumnya. Karena mereka mendengar berita keselamatan dalam Yesus Kristus, percaya dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan.

Hari ini, kita mengenal banyak dari keturunan-keturunan Ismael yang telah datang kepada berkat yang sama, dan oleh sebab itu kita tahu bahwa Tuhan terus menggenapi janjiNya kepada Abraham. Tetapi sebaliknya, kita pun meyakini bahwa akan ada lebih banyak lagi orang yang akan datang; karena itu dengan keyakinan besar dan sukacita kita akan berkata,”Ismael akan diberkati!”

Sesungguhnya ini merupakan keinginan yang tulus dari penulis untuk melihat berkat keselamatan Yesus Kristus datang untuk keturunan-keturunan Ismael. Melalui pengalaman pribadinya, ia tahu bahwa adalah kehendak Tuhan untuk menerangi semua yang mencariNya dalam ketulusan. Untuk alasan inilah ia telah menulis sejumlah booklets pada masa lampau untuk menantang kaum Muslim untuk memikirkan ulang iman mereka. Tujuannya bukanlah untuk memenangkan argumentasi-argumentasi atau mencetak angka melawan mereka, tetapi secara sederhana untuk menunjukkan pada mereka anugerah keselamatan yang sama dan hidup yang kekal yang ia sendiri telah terima.

Sayangnya, sejumlah orang telah salah mengerti dan bahkan ada yang mencoba untuk melumpuhkannya dengan menganggapnya sebagai seorang musuh Muslim. Ini jauh dari kebenaran karena, sebaliknya, oleh sebab kasihnya yang dalam dan kepeduliannya kepada mereka maka ia mendedikasikan hidupnya demi kesejahteraan mereka.

Ia tidak memiliki penyesalan sama sekali sehingga ia berpaling dari seorang Muslim menjadi seorang Kristen. Ia telah melalui banyak pencobaan namun semuanya itu mendatangkan sukacita dan damai seperti sesuatu yang belum pernah ia alami sebelumnya. Ia menemukan penggenapan agung dan banyak berkat ketika ia melayani TuhanNya Yesus Kristus, hari lepas hari. Karena telah menemukan sesuatu yang sangan indah, ia rindu untuk membagikannya dengan orang lain!

Volume ini adalah sebuah kompilasi dari tulisan-tulisannya terdahulu yang sebagian besar ditulis ulang untuk membuat isi menjadi lebih jelas dan alasan yang diajukan lebih bisa dimengerti. Diharapkan bahwa ini akan menjadi sebuah alat yang bisa membantu orang-orang Kristen ketika mereka berdiskusi dengan teman-teman Muslim mereka.

Penulis meyakini bahwa Ismael akan diberkati dan ini adalah doanya yang tulus bahwa Tuhan akan memakai buku ini untuk tujuan tersebut.

Penulis mengucapkan terimakasih yang tulis atas bantuan Saudari Afua Asantewaa yang mengedit tulisan ini.

1

KEPADA SIAPAKAH ISLAM SEJATI BISA DITEMUKAN?

Introduksi

Kata “Islam” berakar dalam bahasa Arab SLM yang secara sederhana berarti “penundukan” kepada Allah. Kata ini menggambarkan sebuah keadaan penundukan total kepada kehendak Allah oleh seorang pengikut atau penyembah Allah. Dalam pengertian yang benar, semua yang dilakukan oleh seorang penyembah diharapkan bersifat absolut, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Dibawah keadaan-keadaan yang bagaimana penundukan yang benar kepada Allah bisa diraih? Apakah Islam adalah sebuah kebenaran yang eksklusif bagi setiap kelompok keagamaan tertentu?

Kita sering mendengar orang-orang Muslim atau para pengikut dari jalan yang diletakkan oleh Muhammad menggolongkan diri mereka sendiri secara eksklusif sebagai Muslim. Semua agama yang lain digolongkan sebagai “Kafir” atau sebagai pengajaran dari orang kafir atau orang tidak percaya. Di mata mereka yang mengklaim diri mereka sebagai Muslim, semua orang tidak percaya akan dilemparkan ke dalam neraka karena mereka telah menyimpang dari jalan yang benar.

Apakah Qur’an menegaskan posisi ini? Siapakah orang Islam yang sejati? Pertanyaan ini merupakan tema sentral dalam pasal ini, sementara penulis mencoba untuk menyediakan jawaban-jawaban dari Qur’an dan Alkitab.

Siapakah seorang Muslim itu?

Sangat kuat dipercaya dalam lingkaran Muslim bahwa semua nabi-nabi Allah adalah orang-orang Muslim dan banyak juga yang meyakini bahwa Islam telah dimulai sejak zaman Adam. Mereka beragumentasi bahwa Islam tidak dimulai oleh Muhammad tetapi disempurnakan pada masa Muhammad. Kutipan popular untuk mendukung anggapan ini adalah:

Surah 5:4

Pada hari ini telah kusempurnakan agamamu untukmu, dan telah kugenapi karuniaku bagimu, dan telah kupilih Islam sebagai agamamu...

Anggaplah semua nabi adalah Muslim, (termasuk Yesus Kristus, yang datang sebelum Muhammad), dan juga bahwa Islam telah ada bahkan sejak zaman Adam. Jika demikian maka pertanyaannya adalah, “Siapakah yang mendirikan Islam?” Bisakah kita mengklaim bahwa Muhammad sebagai orang pertama yang mendirikan Islam? Paling ia mungkin hanya bisa diklaim sebagai yang menyempurnakan. Bagi Muhammad, untuk menjadi seorang yang menyempurnakan atau sebagai model dari Islam yang telah disempurnakan, kita berharap bahwa Islam yang diajarkannya adalah Islam yang sempurna (penundukan total) tanpa ada sedikit pun kekurangan dalam segala hal. Kita akan menginvestigasi hal ini pada kesempatan lain.

Islam Disalahartikan

Apakah seseorang melihat dirinya sebagai seorang Muslim hanya berdasarkan sekumpulan ritual-ritual yang ia jalankan, nama tertentu yang ia kenakan, atau berdasarkan cara ia berpakaian? Tanpa ragu, jawaban atas pertanyaan ini adalah “TIDAK”! Kita perlu mencatat dari fakta bahwa Musa dan semua nabi-nabi terdahulu tidak pernah mengakui Muhammad dengan mengucapkan Kalimat Shahadat, (“Tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah rasul Allah”). Jika demikian, bagaimana kita merekonsiliasikan sebuah klaim bahwa mereka (para nabi sebelum Muhammad itu) adalah orang-orang Muslim oleh karena mengucapkan Kalimat Syahadat adalah sebuah prasyarat dalam Islam?

Hal ini menimbulkan pertanyaan berikut yang dianggap sebagai hal yang penting yaitu, Islam yang mana yang dipraktekkan oleh para nabi ini? Apakah ini adalah Islam yang dalam pemandangan Tuhan sebagai penundukan total atau Islam yang dipraktekkan sebagai sebuah agama oleh para pengikut Muhammad? Tentu saja, apa yang dituntut oleh Tuhan dari para nabi, yang dikenal sebagai orang-orang Muslim, adalah penundukan total kepada kehendakNya. Mereka bukanlah orang-orang Muslim karena mereka ditetapkan sebagai nabi-nabi, tetapi lebih karena kesanggupan dan kerelaan mereka untuk tunduk kepada Allah.

Memahami Islam dengan cara seperti ini membuat kita menghargai apa yang Tuhan inginkan dari kita ketika kita mengklaim untuk menjadi orang-orang Muslim. Pandangan ini benar dalam kaitan dengan ayat Qur’an yang mengatakan”

Surah 3:85

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”


Apakah statement ini berarti bahwa kita dituntut untuk mengadopsi nama-nama Arab, mengambil sikap badan dan menghadap arah tertentu untuk berdoa kepada Allah sebelum ia menerima kita sebagai Muslim? Jika ini adalah pendapat kita mengenai Islam, maka bagaimana kita merekonsiliasikan pandangan tersebut dengan kata-kata dibawah ini?

Surah 2:72

Mereka yang percaya (kepada Qur’an), dan mereka yang mengikuti kitab suci Yahudi, dan Kristen dan Sabean; setiap orang yang percaya kepada Allah dan kepada Hari Kiamat dan pekerjaan kebenaran, mereka akan mendapatkan upah dari Tuhan mereka, dan mereka tidak perlu lagi takut atau berdukacita.”

Statement di atas dengan jelas menunjukkan bahwa menjadi seorang Muslim mengandung makna lebih dari sekedar mengikuti praktek-praktek budaya dan keagamaan yang dianjurkan. Hal itu menunjukkan bahwa Tuhan tidak memaksudkan Islam sebagai sebuah agama yang eksklusif sebab, jika demikian, orang-orang Kristen harus meninggalkan iman mereka, merubah nama mereka, mengucapkan Kalimat Syahadat dan menghadap ke arah tertentu untuk berdoa.

Sejumlah orang berpikir mereka mencapai Islam hanya dengan menghadap ke arah tertentu ketika berdoa dan menganggapnya sebagai kebenaran. Apa yang dikatakan Qur’an mengenai hal ini?

Surah 2:177

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur atau Barat sebagai sebuah kebajikan



Surah 2:115

Dan kepunyaan Allahlah Timur dan Barat, maka kemana pun kamu menghadap disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.

Ada orang-orang yang juga mengira bahwa mereka adalah Muslim karena mereka mencuci bagian-bagian tubuh mereka sebelum mereka berdoa kepada Allah dan kebenaran itu datang melalui pembersihan yang dilakukan secara seremonial. Qur’an 5:7 adalah sebuah kutipan yang biasa dipakai untuk membenarkan klaim bahwa inilah bentuk kemurnian yang dituntut oleh Tuhan:

Surah 5:6

“Hai orang-orang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki…”


Jaminan pengampunan dari dosa-dosa melalui pembasuhan dengan air diklarifikasikan lebih lanjut dalam Islam. Abu Hurairah mengkaitkannya dengan kenyataan bahwa Nabi Muhammad telah mengatakan bahwa ketika seorang Muslim membasuh wajahnya, maka air akan melenyapkan semua dosa-dosa yang dilakukan oleh matanya; ketika ia membasuh tangannya, air itu akan melenyapkan semua dosa-dosa yang dilakukan oleh tangannya; dan ketika ia mencuci kakinya, maka air itu akan melenyapkan semua dosa yang ia perbuat kemana ia pergi dengan kakinya; dan ia akan muncul sebagai orang yang bersih dari semua dosa-dosanya (Dikutip dari Riyadh Salihin hal. 93)


Inilah seluruh hal yang dimengerti oleh semua orang Muslim saat mereka membasuh diri mereka sebelum berdoa. Tetapi, bisakah dosa ditemukan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh? Bisakah dosa itu dibasuh dengan air? Dalam bentuk yang bagaimana dosa itu eksis? Dosa apa yang ditemukan dalam hati manusia sebagaimana yang diajarkan oleh Yesus Sang Mesias.


Matius 15:18-20

"Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."


Karena hati, meskipun ia adalah tempat bagi semua perbuatan-perbuatan jahat tidak termasuk bagian tubuh yang dibasuh, maka pembasuhan muka, tangan, hidung, mulut, telinga dan kaki tidak cukup untuk menjadikan seseorang menjadi seorang Muslim. Lagipula, ketika apabila anda buang angin, ritual pembasuhan itu dilanggar dan Allah tidak dapat mendengar (doa) anda kecuali anda membasuh diri lagi. Nampaknya kentut memisahkan kita dari Tuhan. Bukankah itu adalah dosa bahwa Tuhan jijik terhadap hidup kita karena kita mengklaim diri kita sebagai seorang Muslim? Inilah yang sesungguhnya disampaikan oleh Alkitab kepada kita:

Habakuk 1:13

Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman.


Yesaya 59:1-2

Sesungguhnya, tangan YAHWEH tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Tuhanmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.


Jika demikian, siapakah yang bisa dianggap sebagai seorang Muslim dihadapan Tuhan? Apakah pemahaman anda mengenai seorang Muslim berkaitan dengan seseorang yang memiliki janggut, mengenakan jubah panjang dan menyentuh tanah dengan dahinya sebagai sebuah tanda penundukan? Adalah sebuah kegilaan bagi Muslim ketika mereka mengatakan bahwa Yesus adalah seorang Muslim, dari fakta bahwa ia memiliki janggut, mengenakan jubah yang panjang, melakukan wudhu, dan berdoa dengan dahinya menyentuh tanah. Jika hal ini menjadikan seseorang menjadi Muslim, maka merek Muslim yang bagaimana yang orang harapkan? Apakah Yesus hanya berdoa dengan satu arah, selalu dengan wajahnya menghadap tanah? Apakah Yesus pun membasuh kakinya sebelum ia membasuh kaki murid-muridnya? Hanya jika seseorang benar-benar ingin mengetahuinya, maka mereka akan menyadari bahwa Yesus pun berdoa dengan berlutut.

Lukas 22:41

Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:

Pada saat yang lain, Ia berdoa sambil berdiri dengan menatap ke langit.


Yohanes 11:41

Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku...”

Yohanes 17:1

Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata...”


Hal yang diutamakan oleh Yesus adalah bahwa penyembahan kepada Tuhan harus dilakukan dalam roh dan kebenaran. Mood dan prosedurnya sendiri bukan hal yang tidak penting, dan tidak bisa menjadikan seseorang menjadi seorang Muslim dari dirinya sendiri. Tidak ada bukti bahwa Yesus pernah mempraktekkan ritual-ritual sebagaimana yang dilakukan oleh orang Muslim. Ia tidak pernah mengunjungi sebuah kota suci tertentu dimana ia akan berlari-lari mengelilingi batu dan mensakralkan batu itu agar bisa menjadi seorang Muslim.


Daniel tidak berdoa dengan wajahnya menyentuh tanah; ia berdoa dengan lututnya tetapi doanya tetap dijawab oleh Tuhan. Tuhan kita seharusnya tidak dianggap sebagai Tuhan satu –arah saja.


Daniel 6:10

Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Tuhannya, seperti yang biasa dilakukannya.


Ingat bahwa Muhammad juga pernah berdoa dengan wajahnya menghadap ke Yerusalem, bukan ke Mekkah, ketika ia tinggal di Medinah. Apa yang menyebabkan sehingga ia merubah arah doa dari Yerusalem ke Mekkah?

Rasul Petrus juga berdoa dengan berlutut bagi Dorkas supaya ia bisa dibawa dihidupkan kembali.

Kis 9:40

Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa untuk mengalami kuasa Tuhan tidak ditentukan dari bagaimana cara seseorang berdoa tetapi sepenuhnya bergantung dari imannya kepada Tuhan. Orang-orang Kristen di Kisah Para Rasul 21:5 berdoa kepada Tuhan mereka dengan lutut mereka, wajah mereka tidak menyentuh tanah namun Tuhan tetap mendengarkan mereka.


Apakah kelahiran secara biologis menjadikan seseorang menjadi Muslim? Ini yang terjadi pada banyak orang dimana mereka mengidentifikasikan diri mereka sebagai Muslim tanpa pernah menanyakan mengapa mereka menjadi Muslim.


Dalam terang semua pengamatan ini, kita juga perlu menguji klaim yang mengatakan bahwa semua nabi adalah orang Muslim. Jika seorang Muslim adalah orang yang telah menyerahkan atau menundukkan keinginannya kepada Tuhan, maka kita pun menganggap bahwa Abraham, Nuh, Ishak, Yesus dan nabi-nabi lainnya telah melakukannya.

Islam Sejati dan Bagaimana Para Nabi Berpaling

Marilah kita mengingatkan diri kitabahwa penundukan kepada Tuhan (Allah), dan hanya kepada Tuhan (Allah), yang mendasari Islam. Semua yang berbeda dengan hal ini dianggap sebagai hal yang lain. Seseorang bisa disebut sebagai seorang Muslim hanya ketika ia sanggup untuk menundukkan keinginannya secara sempurna kepada Allah dan bukan kepada Setan. Seseorang harus mengikuti suara Allah, dan hanya suara Allah. Ketika ia berpaling dan mulai mendengarkan suara Setan, maka ia pun didiskualifikasikan sebagai seorang Muslim berdasarkan standard Allah, kendati orang tersebut masih mempraktekkan ritual wudhu, bersujud, dan lain-lain.

Nabi Adam

Berdarkan definisi, Islam dimulai dengan Adam dan Muslim menganggap bahwa ia adalah seorang Muslim. Adam tetap menjadi Muslim selama ia tunduk kepada Allah. Bagaimana ia berpaling? Kita perlu menguji kehidupannya. Adam tetap menjadi seorang Muslim di Taman Eden, dimana ia hanya mendengarkan suara Allah hingga Setan menghampirinya. Kemudian apa yang terjadi? Qur’an menyatakan sebuah kebenaran yang mengejutkan yang akan menolong kita untuk melihat hal-hal menjadi jelas:

Surah 2:36

“Lalu keduanya (Adam dan Hawa) digelincirkan oleh Setan dari Surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula...”


Allah berfirman kepada Adam dan isterinya dan memberikan mereka sebuah perintah untuk mereka lakukan:

Surah 7:19.

“Adam bertempat tinggallah kamu di Surga serta makanlah kamu berdua (biah-buahan) dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim.”


Sebagai seorang Muslim, Adam seharusnya mendengarkan Allah dan bukan mendengarkan yang lain. Kehendaknya seharusnya dengan sepenuhnya ditundukkan kepada Allah. Inilah yang kita artikan sebagai Muslim, dan inilah yang dituntut oleh Allah dari Muslim. Kendati demikian, bukannya tunduk kepada Allah, Adam dan isterinya lebih suka mendengarkan kata-kata dari suara yang lain:

Surah 7:20-21

“Maka Setan mulai membisikkan pikiran jahat kepada keduanya....Dan Setan bersumpah kepada keduanya, “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua.”


Karena Adam telah gagal untuk hanya mendengarkan Allah dan sebaliknya berpaling dan tunduk kepada Setan, maka bencana datang kepadanya dan kepada isterinya:

Surah 7:22

Maka Setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya..


Apakah kita berargumentasi bahwa Adam tidak mengetahui kehendak Allah sebelum ia dan isterinya jatuh ke dalam dosa? Jawabannya adalah “Tidak”! Mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui kehendak Allah pastilah salah sebab Allah telah memberikan kepada mereka sebuah perintah yang jelas untuk mereka ikuti. Penghakiman Tuhan adalah:

Surah 20:121

Dan durhakalah Adam kepada Tuhan, dan sesatlah dia...”


Kata-kata penundukan dan ketidaktaatan tidak pernah sinonim, dan karena itu, ketidaktaatan kepada Allah tidak bisa dilihat sebagai Islam dan orang yang tidak bisa taat tidak akan pernah layak untuk menyandang gelar “Muslim”. Adam nyata-nyata tidak mentaati Allah. Ia menolak untuk hanya mendengar dan tunduk kepada Allah, sebaliknya ia mendengar dan tunduk kepada Setan. Dengan apa yang ia buat, bisakah kita menganggap Adam sebagai seorang Muslim dalam pengertian yang sesungguhnya? Saya mengenal seseorang yang berkata, “Adam dikemudian hari berpaling kepada Allah dan Allah mengampuninya.” Tetapi tetap saja faktanya bahwa Adam telah tunduk kepada Setan dan karena itu mendiskualifikasikan dirinya dari menjadi seorang Muslim dihadapan Allah. Dan ia pun terusir dari hadapan hadirat Allah.


Surah 7:24

(Allah) berkata: “Turunlah kamu sekalian...”.

Kita telah memahami bahwa, meskipun Adam sebelumnya adalah seorang Muslim, ia tidak sanggup menundukkan dirinya secara sempurna dan dengan segenap hati kepada Allah. Setan berhasil menguasainya dengan nasehat dan ide-idenya. Kemudian Adam berteriak kepada Allah dan ini adalah sebuah tanda bahwa ia telah gagal mencapai standard Allah; dan ia memohon pengampunan dari Allah.


Surah 7:23

“Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami, dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”


“Muslim” dalam diri Adam menjadi ternoda karena ia gagal untuk sepenuhnya mentaati Allah. Disini Setan berhasil meraih kemenangan dalam hidup Adam sesuai dengan janjinya bahwa ia akan melaksanakan balas dendam kepada Allah.

Surah 7:16, 17

Iblis menjawab: Karena engkau telah menghukum saya tersesat, saya akan benar-benar menghalangi mereka dari Jalan Yang Lurus, kemudian aku akan mendatangi merkea dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur.”


Nabi Musa

Mari kita menguji Musa berdasarkan klaim yang mengatakan bahwa ia adalah seorang Muslim. Bagaimana ia menjadi seorang Muslim? Apakah ia sanggup tunduk secara sempurna kepada Allah tanpa pernah dipengaruhi oleh Setan dalam hidupnya? Tentu saja tidak, sebab Setan pun mengelabuhinya dan berhasil membuatnya melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Karena Musa telah mentaati Setan maka ia pun harus menerima konsekwensi yang cukup menyakitkan.


Surah 28:15

Musa berkata: "Ini adalah perbuatan Setan, sesungguhnya Setan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).”

Dengan tragis, Musa juga telah dijatuhkan oleh Setan dan sebagai hasilnya, ia pun telah berseru supaya Tuhan mengampuninya:

Surah 28:16

Musa berdoa: "Oh Tuhanku! Aku sudah berdosa di dalam jiwaku! Maka ampunilah Aku!”

Musa sangat dihormati sebagai seorang nabi dan sebagai seorang Muslim. Namun ia tidak sanggup mentaati Allah dengan sepenuhnya di sepanjang kehidupannya, tanpa pernah menyerah kepada Setan. Setan berhasil meraih tujuannya untuk menyebabkan semua keturuhan Adam, termasuk Adam sendiri untuk jatuh ke dalam dosa. Musa karena itu bergabung dengan barisan Adam sebagai salah seorang yang harus memohonkan pengampunan atas dosa-dosanya. Ya, Musa telah berdosa kepada Allah sesuai dengan rencana Setan. (Surah 7:16-17).


Nabi-Nabi Lainnya

Kita perlu mengingatkan diri kita bahwa Islam artinya tunduk total. Jika demikian, bagaimana kita bisa memperdamaikan antara ketidaktaatan pada satu waktu yang terjadi dalam hidup para nabi? Allah tidak menemukan seorang pun Muslim sejati diantara nabi-nabi seperti Nuh, Daud, Salomo dan yang lainnya, yang sudah berhasil tunduk kepada Allah dengan sempurna di sepanjang kehidupan mereka. Berlawanan dengan kehendak Allah, semua nabi-nabi ini, pada satu waktu dari hidup mereka telah tunduk kepada Setan dan berdosa terhadap Allah. Mereka semua, oleh sebab itu harus memohonkan pengampunan dari Tuhan, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Qur’an ini:

Setelah berdosa terhadap Allah, Nuh mengekspresikan kesalahannya sebagai berikut:

Surah 11:47

“…Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi.”


Daud juga:

Surah 38:24

Daud memohonkan pengamunan dari Tuhannya.

Dan Salomo/Sulaiman:

Surah 38:35

Oh Tuhanku! Ampunilah aku..”


Bagaimana Setan bisa menggoda semua nabi-nabi ini dan menyebabkan mereka tunduk kepadanya, sehingga mendiskualifikasikan diri mereka sebagai Muslim? Bisakah salah seorang diantara mereka membagakan diri bahwa mereka adalah seorang Muslim? Setan hanya perlu mengingatkan mereka, “Sudah lupakah kamu bahwa aku menyebabkanmu berdosa dengan mentaati keinginanku?” Patut untuk dicatat bahwa semua nabi adalah “keturunan Adam,” Rusullum-min-kum (Surah 7:35).


Sama seperti Adam ditundukkan oleh Setan, demikian juga seluruh keturunannya berada dibawah kontrol dan pengaruh Setan. Karena itu kita dikonfrontasikan dengan pertanyaan yang tidak terhindarkan sebagai berikut” “Siapakah diantara para nabi sanggup menundukkan keinginannya dengan sempurna kepada Allah, dan dengan sepenuhnya menundukkan Setan?”


Apakah anda berpikir bahwa kita tidak perlu mempercayai atau menghormati nabi-nabi Allah. Mereka benar-benar nabi Allah. Meskipun begitu, hal ini tidak menghentikan kita dari menguji kehidupan mereka untuk melihat apakah mereka tetap tinggal sebagai Muslim atau apakah Setan pernah menuduh mereka atas dosa yang mereka perbuat.


Apakah ada dari nabi-nabi yang pernah sukses hidup tanpa dosa? Ya, ada seseorang diantara para nabi itu, yang tetap menjadi seorang Muslim tanpa pernah sama sekali berdosa. Mari kita membaca apa yang dilaporkan Abu Huraira kepada Muhammad, Sang Utusan Allah, sebagai berikut:

Ada diantara anak-anak Adam yang dilahirkan tanpa pernah disentuh Setan pada saat kelahirannya. Yang lainnya menangis dengan keras karena mereka disentuh oleh Setan, tetapi tidak demikian dengan Maria dan Puteranya.”


Hadis diatas mendukung pewahyuan dalam Qur’an mengenai ketidakberdosaan Yesus bahkan sebelum kelahirannya. Sebab malaikat mengumumkan kelahiran itu dengan berkata kepada Maria:


Surah 19:19

Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”

Bahkan sebelum kelahiran Yesus, para malaikat mengetahui bahwa ia adalah seorang yang kudus, murni, tidak berdosa dan tidak memiliki kesalahan.

Berdasarkan klaim di atas, Yesus berdiri sebagai seorang nabi yang unik diantara nabi-nabi lainnya yang adalah keturunan Adam. Semua nabi-nabi lainnya mati dan menjadi debu sesuai dengan hukum Ilahi, (Annaso kuluhum banuu Adam. Wa Adam min turaabin).

Superioritas Yesus diatas nabi-nabi yang lain digarisbawahi dalam ayat berikut:

Surah 4:171

“…Sesungguhnya Almasih, Isa Putera Maryam itu adalah utusan Allah dan yang diciptakan dengan kalimatNya yang disampaikanNya kepada Maryam, dan dengan tiupan Roh dariNya....”


Semua nabi, dari Adam hingga Yesus, dapat digolongkan sebagai para rasul atau utusan-utusan Allah. Tetapi tidak ada diantara mereka yang diberi gelar Firman Allah atau RohNya kecuali Yesus sendiri. Yesus Kristus tidak pernah berdosa sebab Ia adalah Roh Allah (Ruhu’llah) sebab Roh Allah adalah kudus, maka Yesus pun pastilah kudus sebagaimana yang ditegaskan oleh Qur’an dan dengan banyak bukti ketidakberdosaannya sebagaimana yang ada di dalam Alkitab.


Yesus sendiri yang telah mengalahkan Setan. Bagaimana Ia melakukannya? Ia menang atas Setan melalui salib. Iblis telah mengalahkan semua nabi-nabi, dan hal itu tidak perlu diragukan lagi. Iblislah yang telah menggoda para nabi untuk tidak taat dan berdosa melawan Allah – dan bahwa mereka tidak dapat tunduk sepenuhnya kepada Allah. Sebagai konsekwensinya, semua nabi memohonkan pengampunan dari Tuhan mereka atas dosa-dosa yang mereka lakukan. Sebagai kontras, baik Quran maupun Alkitab tidak pernah mencatat bahwa Yesus pernah memohonkan pengampunan. Sebaliknya, ada catatan bagaimana Muhammad kadang-kadang harus memohonkan pengampunan dari Allah bahkan sampai tujuh puluh kali dalam sehari. Mungkin hal ini kedengarannya mustahil, tetapi bisa dibuktikan dari “Riyadh Salihin” (hal.16), dimana Abu Hurairah mendengar Nabi berkata:

Allah adalah saksiku, bahwa Aku memohonkan pengampunan dari Allah dan berpaling kepadaNya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” (Bukhari)


Kebutuhan Muhammad untuk memohonkan pengampunan, sebagaimana yang dilaporkan dalam Hadis di atas, didukung oleh ayat-ayat berikut dari Qur’an:

Surah 4:105-106

Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penentang orang yang tidak bersalah, karena membela orang-orang yang khianat, dan mohonlah pengampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Surah 40:55 (Pickthall)

Maka bersabarlah kamu (O Muhammad). Karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu...”

Surah 47:19 (Pickthall)

Maka ketahuilah (O Muhammad) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan mintalah pengampunan untuk dosa-dosamu...”

Surah 48:2 (Pickthall)

Bahwa Allah akan mengampunimu dari dosamu yang telah terjadi di masa lampau dan yang akan datang


Hal ini kembali menegaskan fakta bahwa nabi-nabi tidak sanggup mempraktekkan Islam (menyerahkan keinginan mereka dengan sepenuhnya kepada Allah) tanpa pernah melakukan dosa dalam hidup mereka.


Sesuai dengan yang dikatakan oleh Quran, semua nabi adalah Muslim, tetapi ada satu masa dalam hidup mereka dimana mereka memilih untuk mentaati Setan dan berdosa kepada Tuhan.


Dalam usaha untuk membenarkan status bahwa semua nabi adalah Muslim, seseorang berkata, “nabi-nabi Allah tidak berdosa, tetapi mereka hanyalah melakukan kesalahan.” Tetapi di sisi lain, Qur’an sendiri yang mencatat bahwa mereka telah berdosa dan karena itu memohonkan pengampunan dari Tuhan mereka. Apa perbedaan antara dosa dan kesalahan? Ketika seseorang berdosa melawan Allah, doa seperti apa yang biasanya kita ucapkan? Siapa yang mengajarkan doa pengampunan ini kepada kita? Astagfirul-llaha Rabbi min kulizambin wa atubu ilayhi. Apa makna kata “zambin”? Tidakkah Nabi pun biasanya mengucapkan doa yang sama? Bagaimana bisa dalam kasusnya dan dalam kasus nabi-nabi yang lain, kata itu mengandung makna “kesalahan”, tetapi dalam kasus kita, kata itu berarti “dosa”? Renungkanlah hal itu!


Kenyataan bahwa Yesus adalah satu-satunya yang tidak berdosa diantara semua nabi-nabi yang lain menjelaskan dengan terang bahwa Ia sendiri adalah Mesias. Karena itu sangatlah beralasan bahwa Ia sendiri telah ditentukan untuk datang kembali ke bumi sebagai hakim sebelum dunia mengalami kesudahannya.

Bacalah dengan saya dari Qur’an:

Surah 43:61

Dan Dia (Yesus) akan menjadi tanda (untuk datangnya) Hari Penghakiman.”


Jika Musa, Daud, Salomo, Muhammad dan nabi-nabi selebihnya akan datang untuk menghakimi dunia, maka Setan akan mengingatkan mereka akan dosa-dosa mereka. Mereka gagal untuk mempraktekkan Islam dengan sempurna karena pada ada masa dalam hidup mereka dimana Setan telah berhasil menundukkan mereka. Karena itu mereka telah gagal menjadi Muslim dalam pengertian kata yang sesungguhnya.


Sebagai kontras, Yesus sendiri sebenarnya mempraktekkan Islam (tunduk secara total), tanpa pernah berdosa. Inilah Islam sejati yang Allah cari dan karena itu, Yesus adalah seorang Muslim sejati. Tetapi setujukah anda dengan saya bahwa Yesus sendiri tidak pernah mengakui Muhammad untuk bisa menjadi seorang Muslim, dan Ia pun tidak pernah berhaji ke Mekkah untuk memperkuat imanNya dan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana yang dituntut oleh agama Islam? Tidak! Yesus adalah seorang Muslim sebab Ia tidak pernah berdosa terhadap Allah, dan itulah sebabnya hanya Ia sendiri yang seharusnya kita ikuti.


Tak seorang pun yang setuju jika ia dianggap sebagai seorang Muhammadan, sebab kata itu mengandung pengertian “seorang pengikut dari Muhammad.” Orang Muslim ingin dikenal sebagai seseorang yang hanya menyembah Allah dan bahwa Muhammad hanyalah seorang yang membuat agama Islam menjadi terkenal. Ya, mereka benar. Demikian halnya, seseorang tidak boleh mengikuti Musa atau Daud atau nabi-nabi yang lain. Satu-satunya yang boleh diikuti adalah Yesus.

Ketidakberdosaan Yesus Kristus di dalam Alkitab

Keberdosaan secara sederhana berarti tidak sanggup menjalankan kehendak Tuhan; dimana sebagai lawannya, keberdosaan artinya, secara menyeluruh tunduk pada kehendak Tuhan. Inilah yang secara mendasar dicari oleh orang-orang Islam dan Muslim. Meski demikian, segera seseorang mengikuti jalan dosa, maka ia tidak lagi bisa digambarkan sebagai seorang Muslim atau diidentifikasikan sebagai seseorang yang mempraktekkan Islam. Menjalankan kehendak seseorang dan bukannya kehendak Allah hanya bisa digambarkan sebagai sesuatu yang lain, dan itu bukanlah Islam.

Diperlukan seseorang yang telah menjalani seluruh hidupnya tanpa pernah berdosa dan yang sanggup mengklaim bahwa ia adalah seorang Muslim, dan bahwa ia telah sepenuhnya menjalankan Islam. Hanya Yesus yang sanggup mengucapkan klaim seperti ini sebab hanya Ia sendiri yang sanggup hidup di sepanjang kehidupanNya di bumi tanpa dosa, bahkan hingga Ia akhirnya terangkat ke Surga (Surah 4:158)


1 Petrus 2:21, 22

Kristustidak berdosa, juga tidak ada kesalahan (tipu-daya) yang ditemukan di dalam mulutnya.

1 Yohanes 3:5

Dan engkau mengetahui bahwa hanya Ia sendirilah yang sanggup mengampuni dia; sebab di dalam Dia tidak ada dosa.

Kita telah bertemu dengan sejumlah orang yang mendiskreditkan kitab suci, dimana mereka berkata bahwa mereka hanya percaya “kata-kata yang ditulis dengan huruf merah” (kata-kata yang diucapkan oleh Yesus) di Alkitab. Syukur kepada Tuhan, Yohanes 8:48 adalah kata-kata yang ditulis dengan huruf merah, berbunyi: “Siapakah diantara kamu yang membuktikan bahwa Aku (Yesus) berdosa?”


Kristus adalah satu-satunya manusia dengan dua kaki, dua tangan, satu hidung, dan semua kualitas yang ada pada seluruh manusia yang dengan terus-terang sanggup mengucapkan klaim seperti di atas setelah kejatuhan Adam ke dalam dosa. Yesus tidak pernah mengakui satu pun kesalahan atau memohonkan pengampunan atas dosa-dosa.

Bukankah Yesus dan murid-muridnya mencuri jagung sebagaimana yang dilaporkan dalam Matius 12:1-2”? Ini adalah pertanyaan yang biasa diajukan oleh mereka yang sulit menerimana bahwa Yesus itu tidak berdosa.


Bukankah Yesus mengutuk pohon ara? Ya benar, tetapi Ia masih berkata “Siapakah diantara kamu yang bisa membuktikan bahwa Aku berdosa?” Berhati-hatilah, pertanyaan itu datang dari Yesus sendiri, sebab itu pikirkan benar jawaban anda, sebab kelak anda harus berdiri dihadapanNya pada hari Terakhir.


Qur’an dengan jelas menegaskan kebenaran bahwa adalah tepat jika seseorang mengikut Yesus. Ia adalah pelatih terbaik untuk melatih anda dengan pengajaran-pengajarannya, dan memberikan anda kuasa untuk menjadi seorang Muslim. Ia sendiri adalah seorang Muslim sejati dalam pengertian yang benar sebagaimana yang dimaksudkan dari kata itu, dan berdasarkan standard Allah.


Apakah anda masih berpikir bahwa mengikut Yesus itu adalah salah? Mari kita baca ayat dalam Qur’an berikut ini:

Surah 3:55

Aku akan menjadikan orang-orang yang mengikut Kamu/Isa di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat.”


Pada titik ini, telah terbukti tanpa ada satupun keraguan bahwa Yesus adalah satu-satunya yang sanggup mempraktekkan penundukan yang sesungguhnya kepada kehendak Allah. Siapa pun yang ingin mempraktekkan Islam yang benar terlebih dahulu harus menerima Yesus dan menjadi pengikutNya. Jika saat ini anda rindu untuk mengikut Yesus Kristus, untuk mempraktekkan Islam sebagaimana yang Ia anut, yaitu tunduk total kepada kehendak Allah, dan untuk menjadi Muslim sejati berdasarkan standard Allah, maka Saya mendorong anda untuk mengundang Yesus ke dalam hidup anda sekarang juga. Jika anda sudah melakukannya, maka Ia akan datang dan tinggal di dalam anda dengan kuasaNya dan hidup anda tidak akan pernah sama lagi.

Mari berdoa dengan saya sekarang:

Bapa Surgawi, Saya bersyukur sebab Engkau telah mengutus PuteraMu Yesus Kristus untuk datang dan mendemostrasikan Islam yang sejati kepada Saya. Saya saat ini menerima dan mau mengakui bahwa Yesus adalah satu-satunya manusia yang pernah hidup tanpa dosa di bumi, dan oleh sebab itu Ia adalah satu-satunya yang pernah menundukkan diriNya dengan sempurna kepada Allah. PuteraMu Yesus adalah kudus sebab Engkau sendiri adalah kudus.

Saat ini Saya mengundangNya manusia ke dalam hidup saya dan dengan segala kerendahan hati Saya memohon supaya Roh KudusNya memberikan kuasa kepada saya sehingga saya pun sanggup menundukkan diriku kepada Allah. Karena Ia sanggup untuk tetap tunduk kepada Allah, maka Saya percaya bahwa dengan pengurapanNya, Saya pasti sanggup melakukan hal yang sama. Saya tahu ini adalah kehendakNya atas hidup saya.

Terimakasih untuk masuk ke dalam hidup saya untuk membentuk dan merubah saya menjadi seorang yang benar-benar tunduk kepada Allah sebagaimana Bapa inginkan.

Terimakasih Yesus. Dalam namaMu yang agung saya berdoa. Amen!

Bagian 2 - Quran Dalam Terang Alkitab

Introduksi

Para teolog Muslim selalu menekankan bahwa bukti yang dimiliki Quran terletak pada keindahannya dan naturnya, situasi dimana Quran disebarkan. Sedemikian sehingga mereka menantang dunia untuk menghasilkan sebuah kitab yang dapat dibandingkan dengan Quran namun hingga saat ini tidak seorangpun mampu melakukannya.

Diantara klaim-klaim tersebut terdapat fakta bahwa Quran adalah satu-satunya kitab yang “diwahyukan” yang teksnya tetap murni dan tidak ternoda pada zaman ini.

Sudah tidak asing ketika para teolog tersebut mengatakan bahwa di dalam Quran segala sesuatunya dijelaskan secara mendetil dari berbagai sudut pandang, dengan perintah dan kiasan, teladan-teladan, cerita-cerita, perumpamaan-perumpamaan, dan sebagainya. Dengan kata lain, Quran bukanlah kisah-kisah narasi atau pembeberan semacam rumusan-rumusan abstrak yang tidak jelas.

Pandangan populer yang dikemukakan oleh para teolog Muslim adalah bahwa Alkitab, berdasarkan standar apapun, telah dinodai, maka oleh karena itu tidak dapat dipandang sebagai Firman Tuhan yang sejati. Sehingga, untuk menggantikan posisinya, datanglah sebuah Kitab baru yang “diwahyukan”, yang otentik, dan juga yang terpelihara sempurna sepanjang masa dari penodaan. Kepercayaan ini didasarkan atas “pewahyuan” janji Allah yang terdapat dalam kata-kata ini:

Surah 15:9



Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al’Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”

Janji ilahi ini harus diuji dengan teliti dalam terang kuasa dan kesetiaan Tuhan. Dalam pandangan banyak orang, Alkitab nampaknya lebih merupakan hasil karya manusia daripada suatu karya ilahi. Isi Alkitab senantiasa diragukan oleh orang-orang tertentu yang mengklaim bahwa mereka mengenal Tuhan. Yang semakin membuat Perjanjian Baru tidak populer adalah kenyataan bahwa beberapa penulisnya seperti Markus, Lukas dan Paulus bukanlah anggota para Rasul/duabelas murid pertama yang dipilih oleh Yesus.

Adalah tujuan penulis untuk berbagi dengan anda beberapa gagasan yang ada dalam Alkitab dengan menguji kejadian-kejadian di dalamnya dalam hubungan dengan apa yang diwahyukan dalam Quran.

Penulis berharap bahwa dengan cara ini keraguan akan disingkirkan dan iman akan dipulihkan, dalam usaha kita untuk mengetahui “Jalan Yang Lurus”.

Kapankah Alkitab Dinodai?

Allah telah berulangkali menekankan dalam halaman-halaman Quran bahwa Kitab ini “diwahyukan” untuk mengkonfirmasi dan menggenapi Alkitab.

Bagaimanapun, saat diuji secara kritis, di banyak tempat dan berdasarkan pada kepercayaan fundamental kekristenan, pesan yang diberikan di dalam Quran bertujuan untuk menghapus berita Alkitab. Di sisi yang lain, orang-orang yang tidak memiliki banyak pengetahuan tentang pesan-pesan/pengajaran Quran kadangkala salah menyatakan bahwa kedua kitab tersebut memiliki pesan yang sama. Walaupun ada beberapa peristiwa yang sama yang dicatat dalam kedua kitab tersebut, Quran dianggap sebagai kitab yang “diwahyukan” dan oleh karena itu mempunyai keunikan dalam segala hal. Ada juga yang percaya bahwa Quran ditulis oleh Allah sendiri di surga, dan disimpan disana, sampai Allah menurunkannya pada seorang Nabi Islam yang suci pada waktu yang telah ditentukan. Beberapa orang juga mendukung pandangan yang mengatakan bahwa Quran diwahyukan secara bertahap.

Menyadari bahwa dalam banyak hal wahyu dalam Quran bertentangan dengan apa yang secara eksplisit dinyatakan di dalam Alkitab, mereka yang percaya kepada Quran sebagai otoritas mereka yang pertama, telah menyimpulkan bahwa isi Alkitab telah dirusak. Konsekuensinya, mereka mencoba untuk menyaring isi Alkitab dan memilah daging dari tulangnya. Bagaimanapun, masalahnya adalah bagaimana mengidentifikasi tolak ukur yang tepat bagi usaha seperti itu. Bahan acuan apa yang harus kita miliki?

Klaim-klaim mereka menyatakan bahwa Quran mengandung SEMUA KEBENARAN yang “diwahyukan” Allah dalam kitab-kitab terdahulu. Namun apakah Quran menyediakan SEMUA kebenaran yang telah/pernah diwahyukan? Pesan apakah yang ingin disampaikan Allah pada kita dengan mengatakan bahwa:

Surah 4:164



Dan Kami telah mengutus rasul-rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka kepadaMu (Muhammad) dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu

Ini dengan jelas menerangkan mengapa para nabi seperti Yesaya, Yoel, Mikha, Yeremia, Maleakhi, Hagai, Samuel, Hosea, Amos, Obaja, Habakuk dan yang lainnya; tidak disebutkan dalam pesan Allah yang diwahyukan kepada Muhammad.

Demikian pula, sejumlah peristiwa yang terjadi saat Allah mulai menyatakan tujuan dan kehendak-Nya pada umat manusia, juga tidak dapat ditemukan di dalam Kitab yang “diwahyukan” ini. Hal ini menimbulkan pertanyaan: seberapa komprehensif dan “up-to-date” berita yang dimiliki Quran dalam terang pernyataan tersebut diatas?

Pertanyaan penting lainnya untuk dipikirkan adalah: jika benar Alkitab telah dinodai, apakah itu terjadi SEBELUM atau SESUDAH pewahyuan Quran?

Allah itu maha mengetahui dan bijaksana. Ia tidak melakukan kesalahan dalam apapun yang diucapkan atau dilakukan-Nya karena Ia sangat mengetahui akan masa lampau, kini dan yang akan datang. Oleh karena itu kita yakin bahwa Allah mengetahui apa yang dikatakan-Nya dalam mewahyukan pesan-Nya kepada Muhammad-sebagaimana yang dicatat di dalam Quran. Allah mengucapkan kata-kata ini di dalam Quran berabad-abad setelah “penyataan” penodaan itu terjadi terhadap Alkitab.

Surah 4:136

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah telah turunkan kepada rasulNya, serta kitab yang telah Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya serta



hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”

Sangatlah jelas bahwa kitab-kitab yang diturunkan kepada orang-orang sebelum Muhammad mestilah merupakan kitab-kitab yang dimiliki oleh orang Yahudi dan orang Kristen pada waktu itu.

Setelah menerima pesan dari Allah, apakah Muhammad kemudian berbalik untuk berkata di dalam Hadis bahwa kitab-kitab yang diwahyukan sebelum Muhammad adalah palsu/ternodai? Apakah Allah menyetujui sebuah pesan yang ternodai sebelumnya?

Lebih jauh lagi, tidak ada keraguan bahwa dari Quran, Allah menghormati Taurat (Hukum Yahudi) yang telah dimiliki orang Yahudi sebagai tulisan yang otentik dan sah saat Muhmmad bertemu dengan mereka. Sebab Allah bertanya pada Muhammad demikian:

Surah 5:46, 47.



Tetapi mengapa mereka datang kepada Muhammad untuk mencari keputusan, sementara mereka sendiri memiliki Taurat mereka sendiri?...di dalamnya ada petunjuk dan cahaya...”

Ini menunjukkan bahwa Allah sendiri tidak mengharapkan orang Yahudi untuk mendapatkan terang dan panduan dari Muhammad karena Ia tidak ragu bahwa Hukum yang telah diberikan-Nya pada mereka itu adalah sah dan tidak ternodai. Sang Nabi suci Islam tidak pernah bertemu dengan para nabi terdahulu ketika mereka masih hidup, tetapi Allah menuntunnya dengan kata-kata ini:

Surah 6:90.

Mereka itulah orang-orang yang telah menerima petunjuk dari Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.



Selain dari membaca kitab-kitab yang telah diterima oleh para nabi yang terdahulu, tidak ada sarana lain bagi sang Nabi Suci Islam untuk mendapatkan tuntunan dari mereka. Apakah Allah menuntun Muhammad untuk menggunakan kitab ternoda/palsu?

Dari Quran juga terbukti ketika Sang Nabi Islam melakukan kontak dengan orang-orang Kristen, Injil mereka masih belum ternoda. Untuk meneguhkan kenyataan ini, Allah menasehatkan orang-orang Kristen sebagai berikut:

Surah 5:50

Biarlah orang-orang yang memegang Injil mengadili berdasarkan apa yang Allah telah nyatakan kepada mereka



Injil manakah yang dimaksudkan disini? Injil yang palsu ataukah yang “asli”? Harus diingat bahwa teks Injil dalam bahasa Yunani yang dibaca orang-orang Kristen pada masa hidup Muhammad tidaklah berbeda dengan yang dibaca orang Kristen pada masa kini.

Maka sekali lagi kita harus meminta para sarjana Muslim untuk menjelaskan secara tepat kapan terjadinya pemalsuan Taurat dan Injil? Apakah setelah pewahyuan Quran atau sebelumnya? Jika pemalsuan/penodaan itu terjadi setelah pewahyuan Quran, maka kita harus menyimpulkan bahwa Allah melanggar janji-Nya untuk menjaga kitab-kitab suci-Nya. Tetapi sebagaimana yang dinyatakan oleh Quran, ini adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi:

Surah 3:194.

Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang Engkau telah janjikan kepada Kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji



Sebagaimana beberapa orang Kristen telah melenceng dari kebenaran Injil, untuk berpaling kepada pengajaran dari roh-roh jahat pada masa kini, demikianlah juga pada masa hidup Sang Nabi suci Islam. Berkenaan dengan situasi penyesatan ini, Allah berkata demikian:

Surah 5:69.

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan Nasrani, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak akan ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.



Sangat jelas dari kata-kata ini bahwa Allah menginginkan agar Sang Nabi suci Islam, sebagaimana juga anda dan saya, yakin bahwa Hukum (Taurat) dan Injil, dan sesungguhnya semua wahyu yang diberikan kepada “Para Ahli Kitab” adalah sah. Oleh karena itu Ia menetapkannya sebagai standar dan Ia mengharapkan mereka untuk menaatinya. Apakah ada hukum lain yang dimaksudkan oleh Allah selain dari yang termuat dalam kitab-kitab Ibrani dan Perjanjian Lama dan adakah Injil lain selain dari Perjanjian Baru?

Apakah pendapat anda mengenai Hukum Taurat dan Injil? Inilah yang diperintahkan Allah untuk dikatakan Muhammad mengenai kitab-kitab itu:

Surah 5:68

Hai Ahli Kitab, kamu tidak akan dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.



Sekali lagi ini mengkonfirmasi kenyataan bahwa Alkitab adalah standar yang diinginkan Tuhan untuk dipatuhi oleh orang Kristen. Jika Tuhan sampai meragukan keabsahannya, mengapa Ia menetapkan perintah semacam itu? Pada kenyataannya, kita tidak dapat menemukan satupun bukti yang menyatakan bahwa Alkitab itu palsu/ternoda dan oleh karena itu kita yakin orang-orang yang mengikutinya sesungguhnya adalah orang-orang yang “berjalan dalam jalan/arahan yang tepat”. Kita tidak meragukan bahwa Allah sanggup mengenali orang-orang yang demikian dan Ia sanggup memberikan pahala kepada mereka seperti yang telah dijanjikan-Nya.

Surah 2:62

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan Nasrani, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak akan ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.

Allah sangat meyakini keabsahan Alkitab sehingga Ia tidak ragu menasehati Nabi Suci Islam sebagai berikut:

Surah 10:94

Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepada kamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.



“Kitab” atau “Tulisan” (Pickthall) yang menjadi referensi ayat Quran diatas berasal dari masa SEBELUM Muhammad dan oleh karena itu mestilah mengacu pada Alkitab. Ayat ini sekali lagi mengkonfirmasi keyakinan Allah yang mendalam terhadap Alkitab sebagai sumber yang dapat diandalkan bagi pewahyuannya. Sedemikian yakinnya, sehingga Ia tidak ragu untuk merekomendasi agar Muhammad berkonsultasi pada orang-orang yang membaca Alkitab untuk mengkonfirmasi wahyu yang sedang diterima oleh Muhammad.

Allah tidak pernah menginstruksikan Muhammad untuk berkonsultasi pada penganut Budha, Hindu, Konfusius, Tao atau Zoroaster. Namun demikian, dengan keyakinan akan otentisitas kitab orang Yahudi dan Kristen, Nabi Islam yang terkasih ini mengandalkan kitab-kitab ini hingga menyingkirkan semua hal yang disebut diatas. Jika bukan karena nasehat yang benar dari orang-orang Kristen, Sang Nabi Islam pasti telah meragukan wahyu Allah. Oleh karena itu, kitab-kitab orang Yahudi dan Kristen (Alkitab) yang tidak ternoda, ditambah dengan nasehat yang dapat dipertanggungjawabkan dari orang-orang Kristen, membentuk dasar yang kuat bagi Sang Nabi dalam menerima wahyu Allah.

Sang Nabi Islam tidak memutuskan sendiri untuk berkonsultasi dengan orang-orang Kristen. Perintah untuk itu datangnya dari Allah yang Maha Mengetahui, yang menyadari pada saat Ia berbicara dengan Muhammad bahwa kitab-kitab orang Yahudi dan orang Kristen tidak ternoda/palsu.

Oleh karena itu Sang Nabi tidak mempunyai pilihan lain selain dari menaati perintah Allah. Berdasarkan pengajaran yang telah anda terima sejauh ini mengenai Alkitab dan orang-orang Kristen, apakah anda akan mengusulkan pada Sang Nabi Islam untuk berkonsultasi pada orang Kristen, jika anda berada pada posisi ini?

Maka kita menyimpulkan bahwa Allah telah menetapkan Alkitab sebagai tolok ukur untuk mengukur dan memastikan kebenaran Quran.

Mengapa kemudian orang-orang yang mengklaim diri sebagai pengikut Quran dan yang mencintai pengajaran Quran dan Sang Nabi Islam dewasa ini memutuskan untuk bertentangan dengan apa yang dilakukan Sang Nabi berdasarkan pada instruksi dari Penciptanya? Mestinya, mereka mengikuti rekomendasi yang datang dari Allah dan mengambil waktu untuk berkonsultasi pada orang-orang Kristen berkenaan dengan makna Alkitab dan keabsahan wahyu Quran.

Mungkin anda beranggapan bahwa orang-orang Kristen telah sesat dan ditakdirkan untuk masuk neraka, namun kenyataannya tetaplah bahwa jika bukan karena orang-orang Kristen, Muhammad tidak akan pernah mempunyai keyakinan akan wahyu Allah yang memampukan dia untuk mendirikan agamanya.

Berdasarkan pandangan ini, saya yakin bahwa Allah sendiri tidak akan menjatuhkan penghakiman bahwa kitab-kitab orang Yahudi dan orang Kristen telah ternoda. Demikian pula, malaikat Gabriel juga tidak akan bersaksi menentang kitab-kitab ini ketika ia diutus untuk menemui Sang Nabi.

Kecuali jika kita semua menerima bahwa Alkitab yang ada sekarang masih tidak ternoda, kita akan lebih merusak pesan yang dibawa Sang Nabi suci Islam (P.B.U.H). Dengan menyerang Alkitab yang ada sekarang, yang tidaklah berbeda dari manuskrip yang ada pada jaman Muhammad, orang-orang Muslim hanyalah menyakiti diri mereka sendiri.

Oleh karena itu, sejak Allah telah mendeklarasikan:

Surah 15:9

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.


Maka Ia, Allah yang maha mengetahui ingin agar kita mengerti kenyataan ini: “sebagaimana ia sanggup memelihara Quran dari penodaan Ia telah sanggup juga memelihara wahyu yang telah diberikan-Nya terlebih dahulu di dalam kitab-kitab Yahudi dan Alkitab orang Kristen dari penodaan”.

Di lain pihak, jika kita tetap berpegang pada keyakinan bahwa kitab-kitab terdahulu telah dinodai dan dipalsukan, maka secara tidak langsung kita mengatakan pada Allah bahwa karena Ia telah gagal memelihara kitab-kitab terdahulu, maka tidak ada jaminan bahwa Ia dapat memelihara Quran dari penodaan.

Bukankah ini adalah pemikiran yang masuk akal? Jawabannya tentu saja TIDAK, karena kuasa Allah tidak pernah berubah.

Siapa Yang Menodai Alkitab?

Berdasarkan perkataan Allah sendiri, tidak ada seorangpun yang telah memalsukan kitab-kitab umat yang kepada mereka Allah memerintahkan Muhammad untuk meminta nasehat, karena Allah menjamin Muhammad bahwa:

Surah 18:27 (Pickthall)

Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimatNya. Dan kamu tidak akan menemukan tempat berlindung selain daripadaNya.



Berdasarkan hal ini, adakah orang yang masih dapat tetap berpendapat bahwa Allah tidak mampu memelihara kitab-kitab terdahulu dari pemalsuan, yaitu kitab yang sama yang menjadi sumber klarifikasi bagi Sang Nabi Islam? Jika mereka tetap mempertahankan argumen ini maka kita harus menyampaikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Jika Allah yang sama ini, yang tidak dapat memelihara kitab-kitab terdahulu, harus berpaling dan meyakinkan kita bahwa ia dapat memelihara Quran, dapatkah kita sungguh-sungguh mempercayai-Nya? Dapatkah Allah mencegah orang dari memasukkan kesalahan-kesalahan ke dalam Quran-Nya saat ini? Tidakkah Ia akan mengecewakan kita sebagaimana Ia telah mengecewakan umat-Nya pada masa lampau?

Jika mereka yakin bahwa Ia dapat menjaga Quran, kita ingin bertanya, mengapa Ia tidak dapat melindungi kitab-kitab terdahulu? Apakah Ia pernah kehilangan kuasa dan otoritas-Nya, ataukah Ia telah kehilangan kemampuan-nya untuk memelihara firman-Nya? Sekali lagi jawabannya adalah TIDAK.

Semasa hidup Sang Nabi suci Islam, orang-orang Yahudi dan Kristen tersebar di seluruh penjuru dunia, bersama dengan kitab suci mereka. Oleh karena itu kita dapat bertanya, bagaimana mungkin semua salinan kitab suci yang ada dapat dipalsukan secara simultan tanpa meninggalkan satu salinan pun yang tidak dipalsukan?

Menurut anda apakah yang menjadi alasan yang sebenarnya dibalik usaha orang Yahudi dan orang Kristen untuk menodai kitab suci mereka sendiri? Tentu saja ini sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

Seandainyapun kemudian ada niat untuk memalsukan, tentunya orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen di Mekkah dan Madinah telah melakukannya, karena merekalah yang pertama-tama bertemu dengan Muhammad. Bagaimana dengan jutaan orang Yahudi yang tersebar dimana-mana? Jika pemalsuan ini berdampak secara terpisah, maka hal ini dapat dipandang tidak lebih dari suatu keajaiban bagi semua manuskrip yang dipalsukan.
Demikian pula, kita tidak dapat membayangkan adanya kemungkinan bahwa semua orang Yahudi dan orang Kristen berkumpul bersama dalam suatu pertemuan untuk membahas dampak perubahan dalam kitab suci mereka karena Quran menyatakan bahwa:

Surah 2:113



Dan orang-orang Yahudi berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan”, dan orang-orang Nasrani berkata, “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai suatu pegangan,” padahal mereka sama-sama membaca Alkitab....Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada Hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padaNya.

Perseteruan dan debat kusir antara orang Yahudi dengan orang Kristen tidak mungkin menghasilkan kesepakatan bersama untuk melakukan tindakan yang sangat memalukan ini. Tidak mungkin mereka dapat melakukan hal yang demikian tanpa sepengetahuan Allah dan yang bertentangan dengan janji-Nya bahwa ia akan memelihara firman-Nya.


Tanggal-tanggal Dalam Manuskrip Alkitab

Dalam melanjutkan debat kita ini, sangatlah penting bagi kita untuk memperhatikan tanggal bilamana manuskrip Alkitab dituliskan. Jika kita memperhatikan kitab suci Ibrani (Perjanjian Lama) ditulis dalam waktu lebih dari 1000 tahun, berawal sekitar 1450 SM. Lima kitab pertama yang dikenal dengan “Hukum/kitab Musa” atau “Pentateukh” sangatlah lengkap dan dipandang sebagai kanon pada tahap awal dan menjadi referensi bagi banyak tulisan lain seperti tulisan-tulisan Daud (1000-970 SM). Dua bagian lain dari kitab-kitab Ibrani adalah kitab Para Nabi dan “Hagiografa” (“tulisan-tulisan lain”-yang terdiri dari kitab-kitab sejarah, hikmat dan puisi). Kitab terakhir yang ditulis adalah Maleakhi, yaitu kira-kira pada 435 SM.

Kompilasi akhir dari kitab-kitab Ibrani sebagaimana yang diyakini oleh orang Yahudi dikerjakan oleh Yudas Makkabeus pada sekitar 165 SM dan sebuah terjemahan (yang dikenal dengan Septuaginta) telah dibuat dalam bahasa Yunani pada sekitar 200 SM.

Yesus dan para penulis Perjanjian Baru mengutip beragam bagian dari kitab-kitab Ibrani sebagai suatu tulisan yang berotoritas ilahi, sebanyak lebih dari 295 kali dengan menggunakan baik versi-versi Ibrani dan Septuaginta (versi Yunani). Bahwa kitab-kitab ini adalah kitab-kitab yang sama dengan Perjanjian Lama yang ada pada masa kini, dan telah dikonfirmasikan dengan penemuan Gulungan-gulungan Laut Mati pada 1947. Ke-800 manuskrip terpisah ini, yang adalah milik orang Yahudi kuno telah tersembunyi dan terpelihara baik oleh udara kering di gua-gua di Qumran sejak jaman sebelum Yesus (kemungkinan dari masa sekitar 60 SM). Gulungan-gulungan itu memuat banyak bagian dari kitab-kitab Ibrani dan merupakan manuskrip tertua yang ada namun tidak ditemukan adanya perbedaan yang berarti antara keduanya dengan manuskrip-manuskrip yang digunakan untuk penerjemahan Alkitab yang dibuat sejak jaman Muhammad.

Jika kita kembali kepada Perjanjian Baru, sekali lagi kita tidak menemukan adanya bukti pemalsuan seperti yang diklaim oleh orang-orang Muslim. Melalui riset mereka, saat mereka meneliti tulisan-tulisan para pemimpin Kristen mula-mula dan yang mereka perhatikan, apakah merupakan kejadian-kejadian sejarah yang digunakan sebagai referensi maupun tidak, sarjana-sarjana Alkitab mampu menentukan tanggal-tanggal yang tepat bagi kebanyakan tulisan manuskrip-manuskrip Perjanjian Baru. Berikut ini adalah beberapa tanggal yang telah disepakati bagi kitab-kitab Perjanjian Baru.

Manuskrip Penulis Tempat Tanggal

Injil Lukas Lukas Roma sekitar 59 M

Injil Yohanes Yohanes Efesus sekitar 80 M

Kisah Rasul Lukas Roma sekitar 60 M

Surat Roma Paulus Corintus sekitar 58 M

Surat 1Korintus Paulus Efesus sekitar 55 M

Surat Galatia Paulus Antiokhia sekitar 49 M

Surat Efesus Paulus Roma sekitar 61 M

Surat 2 Timotius Paulus Roma sekitar 67 M

Dari data tersebut diatas, dapat diketahui bahwa hampir semua manuskrip Perjanjian Baru telah selesai ditulis bahkan sebelum penyebaran orang Yahudi pada 70 M dan tentu saja sebelum akhir abad pertama. Tidak satupun penulisnya memiliki prasangka terhadap Sang Nabi suci Islam karena ia belum dilahirkan hingga kira-kira 500 tahun kemudian. Ketika ia lahir pada 570 M, manuskrip Perjanjian Baru telah dikompilasi dan membentuk otoritas mendasar bagi pengajaran Kristen. Daftar kitab-kitab Perjanjian Baru yang diterima (yang sama dengan yang digunakan sekarang) diberikan dalam bentuk surat pastoral oleh Athanasius yang bertanggal 397 M. Bukan hanya itu, bahkan sebelum masa ini, manuskrip-manuskrip telah tersebar luas dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Siria dan Koptik dan dikutip dalam tulisan-tulisan para pemimpin gereja mula-mula. Tulisan-tulisan ini mengkonfirmasikan bahwa Perjanjian Baru yang ada sekarang adalah sama dengan yang dahulu mereka gunakan. Maka adalah tidak mungkin tetap berpegang pada argumen bahwa orang Kristen di kemudian hari memalsukan manuskrip-manuskrip itu untuk membuat “Periklytos” (“Dia Yang Terpuji”, yaitu Ahmad atau Muhammad), dibaca sebagai “Parakletos” (“Sang Penghibur”, Yoh.14:16,26; 15:26; 16:7) dengan maksud untuk menghancurkan dukungan alkitabiah mengenai kedatangan Nabi Muhammad.

Pada titik waktu ini, marilah kita menguji beberapa peristiwa yang terjadi di dalam Alkitab yang kita miliki pada masa kini dan membandingkannya dengan apa yang berlaku di dalam Quran sebagaimana “diwahyukan” kepada Muhammad.


Survey Terhadap Peristiwa-peristiwa Alkitab

Yang Dicatat Di dalam Qur’an

Bagian ini memuat survey terhadap peristiwa-peristiwa di dalam Alkitab yang juga dicatat di dalam Qur’an. Para pembaca diundang untuk membandingkan peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam Quran dengan yang ada dalam Alkitab untuk melihat kesimpulan apa yang dapat ditarik.

Peristiwa-peristiwa Dalam Perjanjian Lama

1.1.1 Penciptaan manusia

Kejadian 1:26

Berfirmanlah Tuhan:Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,...”

Surah 2:30



Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku kendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

1.1.2 Taman Eden Dan Kejatuhan Manusia

Kejadian 2:8

Selanjutnya Tuhan Yahweh membuat taman di Eden,di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

Surah 2:35

Dan Kami berfirman: “Hai Adam diamilah oleh kamu dan isterimu Surga ini.”

Kejadian 2:16-17

Lalu TuhanYahweh memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetauan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”.

Surah 2:35 (7:19)



...Dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, tetapi janganlah dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim.

Kejadian 2:19-20

Lalu TuhanYahweh membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan,..

Surah 2:31, 33 (Pickthall)

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya....


Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama mereka, Maka setelah diberitahukan kepada mereka nama-nama mereka, Allah berfirman, “bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi?...




Kejadian 3:1, 4-5

Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Yahweh. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Tuhan berfirman: semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Tetapi ular itu berkata kepada permpuan itu: “sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Tuhan mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Tuhan, tahu tentang yang baik dan yang jahat”.

Surah 7:20

Maka Setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya, dan Setan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam Surga).”



Kejadian 3:6-11

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena membari pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Yahweh, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, beresembunyilah manusia dan istrinyaitu terhadap Tuhan Yahweh diantara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi Tuhan Yahweh memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya:”Dimanakah engkau?” ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi”. Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon yang Kularang engkau makan itu?”

Surah 7:22



Maka Setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun Surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka, Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya Setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua.”

Kejadian 3:18,19,23

Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali lagi menjadi debu. Lalu Tuhan Yahweh mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah darimana ia diambil”.

Surah 7:24-25

Allah berfirman: ”Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh dari sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan di muka bumi sampai pada waktu yang telah ditentukan.” Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu pula kamu akan dibangkitkan.”

1.1.3 Nuh dan Bahtera

Kejadian 6:13-14

Berfirmanlah Tuhan kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kau buat berpetak-petak dan harus kau tutup dengan pakal dari luar dan dari dalam”.

Surah 11:36-37



Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman diantara kaummu, kecuali orang yang telah beriman, karena itu janganlah kamu selalu bersedih hati tentang apa yang mereka selalu kerjakan. Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang yang lalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.

Kejadian 7:1-2

Lalu berfirmanlah Yahweh kepada Nuh: “Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang kulihat benar di hadapan-Ku diantara orang zaman ini. Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kau ambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya”.

Surah 11:40



Kami berfirman, “Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina) dan keluargamu...”

Kejadian 7:10

Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.

Surah 11:40

Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air.

Kejadian 7:17

Empatpuluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.

Surah 11:42

Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung...

Kejadian 8:1-2,4

Maka Tuhan mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia di dalam bahtera itu, dan Tuhan membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun. Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit,..Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuhbelas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.

Surah 11:44

Dan difirmankan: “hai bumi, telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” Dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan, “Binasalah orang-orang yang lalim.”



Kejadian 8:15-16

Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Nuh: “Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan istrimu serta anak-anakmu dan istri anak-anakmu”.

Surah 11:48

Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu...”

1.1.4


1.1.5 Abraham menjamu malaikat-malaikat

Kejadian 18:1-7

Kemudian Yahweh menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon Tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan beristirahat di bawah pohon ini; biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan kembali perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini”. Jawab mereka: “Perbuatlah seperti yang kau katakan itu”. Lalu Abraham segera pergi ke rumah mendapatkan Sara serta berkata:”Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.

Surah 11:69

Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan “salaman” (selamat). Ibrahim menjawab “salamun” (selamatlah), maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.

Kejadian 18:9-12

Lalu kata mereka kepadanya:” Dimanakah Sara, isterimu?” Jawabnya: “Disana, di dalam kemah”. Dan firman-Nya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki”. Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang dibelakang-Nya. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya:”Akan berahikah aku, setelah aku telah layu, sedangkan tuanku sudah tua?”

Surah 11:71-72

Dan isterinya berdiri dan (di balik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak akan lahir puteranya Yakub. Isterinya berkata: “Sungguh mengeherankan. Apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat aneh.”

1.1.6 Penghancuran Kota Kediaman Lot

Kejadian 18:23-24

Abraham datang dan mendekat dan berkata:”Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada limapuluh orang benar dalam kota itu? Apakah engkau akan melenyapkan kota itu dan tidakkah Engkau akan mengampuninya karena kelimapuluh orang benar yang ada di dalamnya itu?

Surah 11:74

...dia pun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Lut.

Kejadian 19:4-8

Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari muda sampai yang tua, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu. Mereka berseru kepada Lot:”dimanakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka”. Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya, dan ia berkata:”Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat. Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa keluar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku”.

Surah 11:77-78



Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat itu) kepada Lut, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata, “Ini adalah hari yang amat sulit.” Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Lut berkata, “Hai kaumku, inilah puteri-puteri (negeri)ku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan namaku terhadap tamuku ini. Tidak adakah diantaramu seorang yang berakal?”

Kejadian 19:12-13, 17,24-26

12 Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: "Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat ini, 13 sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan Yahweh; sebab itulah Yahweh mengutus kami untuk memusnahkannya." 17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap." 24 Kemudian Yahweh menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari Yahweh, dari langit; 25 dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah. 26 Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

Surah 11:81

(Para utusan malaikat) berkata: “Hai Lot! Sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang diantara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka adalah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?”

Surah 15:65

Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan janganlah seorang pun diantara kamu menoleh ke belakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu.”



Kehidupan Yusuf

1.1.7 Mimpi Yusuf

Kejadian 37:9

9 Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."

Surah 12:4


Ingatlah, ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.”

1.1.8

Yusuf Menafsirkan mimpi

Kejadian 40:9,11

9 Kemudian juru minuman itu menceritakan mimpinya kepada Yusuf, katanya: "Dalam mimpiku itu tampak ada pohon anggur di depanku. 11 Dan di tanganku ada piala Firaun. Buah anggur itu kuambil, lalu kuperas ke dalam piala Firaun, kemudian kusampaikan piala itu ke tangan Firaun."


Surah 12:36

“...Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur.”

Kejadian 40:16-17

16 Setelah dilihat oleh kepala juru roti, betapa baik arti mimpi itu, berkatalah ia kepadanya: "Akupun bermimpi juga. Tampak aku menjunjung tiga bakul berisi penganan. 17 Dalam bakul atas ada berbagai-bagai makanan untuk Firaun, buatan juru roti, tetapi burung-burung memakannya dari dalam bakul yang di atas kepalaku."

Surah 12:36

Dan yang lainnya berkata, “Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung.”


Kejadian 40:14,23

14 Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini. 23 Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya.

Surah 12:42

Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka berdua: “terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.” Maka Setan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah ia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.

Kejadian 41:1-7 (1769 A.V.)

Setelah lewat dua tahun lamanya, bermimpilah Firaun, bahwa ia berdiri di tepi sungai Nil. 2 Tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk badannya; lalu memakan rumput yang di tepi sungai itu. 3 Kemudian tampaklah juga tujuh ekor lembu yang lain, yang keluar dari dalam sungai Nil itu, buruk bangunnya dan kurus badannya, lalu berdiri di samping lembu-lembu yang tadi, di tepi sungai itu. 4 Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah Firaun. 5 Setelah itu tertidur pulalah ia dan bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang bernas dan baik. 6 Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur. 7 Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu terjagalah Firaun. Agaknya ia bermimpi!

Surah 12: 43

Raja (Mesir) berkata kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya, “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus, dan tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering...”


Kejadian 41:29,30

29 Ketahuilah tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir. 30 Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini.

Surah 12:47,49

(Yusuf) berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia akan diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur.”


Kejadian 41:40-41

40 Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu." 41 Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."

Surah 12:54


Dan raja berkata: “Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku.” Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: “Sesungguhnya kamu mulai hari ini menjadi seseorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi Kami.”

1.1.9 Yusuf Berkumpul Kembali Dengan Saudara-saudaranya

Kejadian 42:7-8

7 Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka; ia menegor mereka dengan membentak, katanya: "Dari mana kamu?" Jawab mereka: "Dari tanah Kanaan untuk membeli bahan makanan." 8 Memang Yusuf mengenal saudara-saudaranya itu, tetapi dia tidak dikenal mereka.

Surah 12:58

Lalu saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir, lalu mereka masuk ke tempatnya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal lagi dengannya.


Kejadian 42:25

25 Sesudah itu Yusuf memerintahkan, bahwa tempat gandum mereka akan diisi dengan gandum dan bahwa uang mereka masing-masing akan dikembalikan ke dalam karungnya, serta bekal mereka di jalan akan diberikan kepada mereka. Demikianlah dilakukan orang kepada mereka itu.

Surah 12:62

Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya: “Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan mereka) ke dalam karung-karung mereka...”

Kejadian 42:35

35 Ketika mereka mengosongkan karungnya, tampaklah ada pundi-pundi uang masing-masing dalam karungnya; dan ketika mereka beserta ayah mereka melihat pundi-pundi uang itu, ketakutanlah mereka.

Surah 12:65

Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan kembali barang-barang (penukaran) mereka, dikembalikan kepada mereka...

Kejadian 44:2

2 Dan pialaku, piala perak itu, taruhlah di dalam mulut karung anak yang bungsu serta uang pembayar gandumnya juga." Maka diperbuatnyalah seperti yang dikatakan Yusuf.

Surah 12:70


...Yusuf memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung saudaranya...

Kejadian 44:4-5

4 Tetapi baru saja mereka keluar dari kota itu, belum lagi jauh jaraknya, berkatalah Yusuf kepada kepala rumahnya: "Bersiaplah, kejarlah orang-orang itu, dan apabila engkau sampai kepada mereka, katakanlah kepada mereka: Mengapa kamu membalas yang baik dengan yang jahat? 5 Bukankah ini piala yang dipakai tuanku untuk minum dan yang biasa dipakainya untuk menelaah? Kamu berbuat jahat dengan melakukan yang demikian."

Surah 12:70

... Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: “Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri.”


Kejadian 44:12

12 Dan kepala rumah itu memeriksanya dengan teliti; ia mulai dengan yang sulung sampai kepada yang bungsu; maka kedapatanlah piala itu dalam karung Benyamin.

Surah 12:76

Maka mulailah Yusuf memeriksa karung-karung mereka sebelum memeriksa karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya...

Kejadian 44:17

17 Tetapi jawabnya: "Jauhlah dari padaku untuk berbuat demikian! Pada siapa kedapatan piala itu, dialah yang akan menjadi budakku, tetapi kamu ini, pergilah kembali dengan selamat kepada ayahmu."


Surah 12:75

Mereka menjawab: “Balasannya ialah pada siapa diketemukan (barang yang hilang), dalam karungnya, maka dia sendirilah balasannya (tebusannya). Demikianlah kami memberikan pembalasan kepada orang-orang yang lalim.”


Kehidupan Musa

1.1.10 Masa-masa Awal Hidupnya

Keluaran 2:3-12

3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil; 4 kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia. 5 Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya. 6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani." 7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?" 8 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. 9 Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.


10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air." 11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. 12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.

Surah 28:7-9

Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa, “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah pula bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikan kepadamu, dan menjadikannya sebagai salah seorang dari para rasul.

Maka dipungutlah ia oleh keluarga Firaun, yang akibatnya ia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Firaun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.

Dan berkatalah isteri Firaun: “Ia adalah penyejuk mata hati bagiku, dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya. Mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak”, sedang mereka tiada menyadarinya.

Kel. 2:7-10

7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?" 8 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. 9 Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."

Surah 28:10-13


Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah). Dan berkatalah Ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan, “Ikutilah dia!” Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya. Dan kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya sebelum itu, maka berkatalah saudara Musa, “Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlulbait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?” Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berdukacita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Kel. 2:11-12

11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. 12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.

Surah 28:14-15

Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah kami memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan Musa masuk ke kota Memphis ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang sedang berkelahi; yang seorang dari golongannya (bani Israel), dan yang seorang lagi dari musuhnya (kaum Firaun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya. Lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: “Ini adalah perbuatan Setan, sesungguhnya Setan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).”

Keluaran 2:14


14 Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan."

Surah 28:19


... Musuhnya berkata: “Hai Musa, apakah kamu hendak bermaksud membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia?...”

1.1.11

1.1.12 Tuhan memanggil Musa

Keluaran 3:2

2 Lalu Malaikat Yahweh menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

Surah 20:9-10

Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: “Tinggallah kamu di sini, sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku bisa membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.”

Keluaran 3:4-5

4 Ketika dilihat Yahweh, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Tuhan dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Tuhan." 5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

Surah 20:11-12

Maka ketika ia datang ke tempat api itu, ia dipanggil: “Hai Musa! Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa.”

Keluaran 4:2-4,6

2 Yahweh berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat." 3 Firman Yahweh: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya. 4 Tetapi firman Yahweh kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya" Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya. 6 Lagi firman Yahweh kepadanya: "Masukkanlah tanganmu ke dalam bajumu." Dimasukkannya tangannya ke dalam bajunya, dan setelah ditariknya ke luar, maka tangannya kena kusta, putih seperti salju.

Surah 20:17-22

Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?” Berkatalah Musa: “ Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya. Allah berfirman: “Lemparkanlah ia, hai Musa!” Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular, yang merayap dengan cepat. Allah berfirman: “Peganglah ia, dan janganlah takut; Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.”


Keluaran 4:6

6 Lagi firman Yahweh kepadanya: "Masukkanlah tanganmu ke dalam bajumu." Dimasukkannya tangannya ke dalam bajunya, dan setelah ditariknya ke luar, maka tangannya kena kusta, putih seperti salju.


Surah 20:22


Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia akan keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain (pula).”

Keluaran 4:10

10 Lalu kata Musa kepada Yahweh: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."

Surah 20:25-28


(Musa) berkata: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku; dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku; supaya mereka mengerti perkataanku.”

Keluaran 4:13-16

13 Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus." 14 Maka bangkitlah murka Yahweh terhadap Musa dan Ia berfirman: "Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya. 15 Maka engkau harus berbicara kepadanya dan menaruh perkataan itu ke dalam mulutnya; Aku akan menyertai lidahmu dan lidahnya dan mengajarkan kepada kamu apa yang harus kamu lakukan. 16 Ia harus berbicara bagimu kepada bangsa itu, dengan demikian ia akan menjadi penyambung lidahmu dan engkau akan menjadi seperti Tuhan baginya.

Surah 20:29-32


Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, yaitu Harun, saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah ia sekutu dalam urusanku,...”

1.1.13 Membelah Laut Merah

Keluaran 14:16,21,22,23,26

16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. 21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu Yahweh menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. 22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 23 Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda sampai ke tengah-tengah laut. 26 Berfirmanlah Yahweh kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda."


Surah 26:63-67

Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan di sanalah kami dekatkan golongan yang lain. Dan kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu.

1.1.14

1.1.15 Bangsa Israel Bersungut-sungut

Bilangan 11:4-5

4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging? 5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

Surah 2:61

Dan ingatlah ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kapada Tuhanmu, agar Ia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu: sayur mayur, ketimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merahnya...”

1.1.16

1.1.17 Kurban Pentahiran

Bilangan 19:1-2

Yahweh berfirman kepada Musa dan Harun: 2 "Inilah ketetapan hukum yang diperintahkan Yahweh dengan berfirman: Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu seekor lembu betina merah yang tidak bercela, yang tidak ada cacatnya dan yang belum pernah kena kuk.

Surah 2:67-71

Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina.” Mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?” Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil.”

us?” He said: “Allah save me from being an ignorant (fool)!” They said: “Beseech on our behalf thy Lord to make plain to us what (heifer) it is!” He said: “He says: The heifer should be neither too old nor too young, but of middling age: Now do what ye are commanded!” They said: “Beseech on our behalf thy Lord to make plain to us her color.” He said: “He says: A fawn-colored heifer, pure and rich in tone, the admiration of beholders!”


Qur’an 2:70-71


They said: “Beseech on our behalf thy Lord to make plain to us what she is: To us are all heifers alike: We wish for guidance, if Allah wills.” He said: “He says: A heifer not trained to till the soil or water the fields; sound and without blemish.” They said: “Now hast thou brought the truth.” Then they offered her in sacrifice but not with goodwill.

1.1.18 Kasus Pembunuhan Yang Tidak Terpecahkan

Ulangan 21:1-4

Apabila di tanah yang diberikan Yahweh, Tuhanmu, kepadamu untuk menjadi milikmu, terdapat seorang yang mati terbunuh di padang, dengan tidak diketahui siapa yang membunuhnya, 2 maka haruslah para tua-tuamu dan para hakimmu keluar mengukur jarak ke kota-kota yang di sekeliling orang yang terbunuh itu. 3 Kota yang ternyata paling dekat dengan tempat orang yang terbunuh itu, para tua-tua kota itulah harus mengambil seekor lembu betina yang muda, yang belum pernah dipakai, yang belum pernah menghela dengan kuk. 4 Para tua-tua kota itu haruslah membawa lembu muda itu ke suatu lembah yang selalu berair dan yang belum pernah dikerjakan atau ditaburi, dan di sana di lembah itu haruslah mereka mematahkan batang leher lembu muda itu.

Qur'an 2:72-7

Remember ye slew a man and fell into a dispute among yourselves as to the crime: But Allah was to bring forth what ye did hide. So We said: “Strike the (body) with a piece of the (heifer).”

1.1.19 Memilih pasukan Di Pinggir Sungai

Hakim-hakim 7:4-6

4 Tetapi Yahweh berfirman kepada Gideon: "Masih terlalu banyak rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi." 5 Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah Yahweh kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum." 6 Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.

Qur'an 2:249


When Talut (Saul) set forth with the armies, he said: “Allah will test you at the stream: If any drinks of its water, he goes not with my army: Only those who taste not of it go with me: A mere sip out of the hand is excused.” But they all drank of it, except a few..

Tuhan Menegur Daud

2 Samuel 12:1-13 Yahweh mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin. 2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi; 3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. 4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu." 5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi Yahweh yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. 6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan." 7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman Yahweh, Tuhan Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul. 8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu. 9 Mengapa engkau menghina Yahweh dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. 10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. 11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. 12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan." 13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

Qur'an 38:21-24

Has the Story of the Disputants reached thee? Behold, they climbed over the wall of the private chamber; When they entered the presence of David, and he was terrified of them, they said: “Fear not: We are two disputants, one of whom has wronged the other: Decide now between us with truth, and treat us not with unjustice, but guide us to the even Path. . “This man is my brother: He has nine and ninety ewes, and I have (but) one: Yet he says, `Commit her to my care,’ and is (moreover) harsh to me in speech.” (David) said: “He has undoubtedly wronged thee in demanding thy (single) ewe to be added to his (flock of) ewes:... And David gathered that We had tried him: He asked forgiveness of his Lord, fell down, bowing (in prostration), and turned (to Allah in repentance).



1.1.20 Raja Salomo dan Ratu Syeba

1 Raja-Raja 10:1

Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Yahweh, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki.

Qur'an 27:23


“I found (there) a woman ruling over them and provided with every requisite, and she has a magnificent throne.

1 Raja-Raja 10:10

10 Lalu diberikannyalah kepada raja seratus dua puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-mahal; tidak pernah datang lagi begitu banyak rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo itu.

Qur'an 27:35-36


“But I am going to send him a present, and (wait) to see with what (answer) return (my) ambassadors.” Now when (the embassy) came to Solomon, he said: “Will ye give me abundance in wealth?...

1.1.21 Elia Mengkonfrontasi nabi-nabi Baal

1 Raja-Raja 18:21

21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau Yahweh itu Tuhan, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.

Qur'an 37:123-125

So also was Elias among those sent (by Us). Behold, he said to his people, “Will ye not fear (Allah)?”Will ye call upon Baal and forsake the Best of Creators, —

1.1.22

1.1.23

1.1.24

1.1.25

1.1.26 Ayub – Hamba Tuhan

Ayub 1:1,

Job 1:1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan.

Qur'an 38:41,43

Commemorate Our Servant Job... And We gave him (back) his people, and doubled their number, —as a Grace from Ourselves, and a thing for commemoration, for all who have Understanding.


1.1.27 Gog dan Magog

Yehezkiel 38:1-3

Ezekiel 38:1-3 Datanglah firman Yahweh kepadaku: 2 "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu kepada Gog di tanah Magog, yaitu raja agung negeri Mesekh dan Tubal dan bernubuatlah melawan dia 3 dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan Yahweh: Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, hai Gog raja agung negeri Mesekh dan Tubal.

Qur'an 18:93-94

Until, when he reached (a tract) between two mountains, he found, beneath them, a people who scarcely understood a word. They said: “O Zulqarnain! The Gog and Magog (people) do great mischief on earth...

1.1.28

Yunus Melarikan Diri Dari Tuhan

Yunus 1:1-4

Datanglah firman Yahweh kepada Yunus bin Amitai, demikian: 2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku." 3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Yahweh; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Yahweh. 4 Tetapi Yahweh menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.

Qur'an 37:139-140


So also was Jonah among those sent (by Us). When he ran away (like a slave from captivity) to the ship (fully) laden,

1.1.29 Yunus Ditelan Ikan Besar

Yunus 1:7, 11, 12, 15,17

7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi. 11 Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora." 12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu." 15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. 17 Maka atas penentuan Yahweh datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

Qur'an 37:141-142


He (agreed to) cast lots, and he was condemned: Then the big Fish did swallow him, and he had done acts worthy of blame


Yunus 2:1-2,10

Berdoalah Yunus kepada Yahweh, Tuhannya, dari dalam perut ikan itu, 2 katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada Yahweh, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. 10 Lalu berfirmanlah Yahweh kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat.

Qur'an 37:143-145


Had it not been that he (repented and) glorified Allah, He would certainly have remained inside the Fish till the Day of Resurrection.

1.1.30 Yunus Memasuki Niniwe

Yunus 3:1-3

Datanglah firman Yahweh kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: 2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." 3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Tuhan. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.

Qur'an 37:147

And We sent him (on a mission) to a hundred thousand (men) or more.




Yunus 3:5,10

5 Orang Niniwe percaya kepada Tuhan, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. 10 Ketika Tuhan melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Tuhan karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.

Qur'an 37:148


And they believed; so We permitted them to enjoy (their life) for a while.

1.1.31 Yunus Di bawah Pohon Jarak

Yunus 4:6

6 Lalu atas penentuan Tuhan Yahweh tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.

Qur'an 37:146


And We caused to grow over him, a spreading plant of the Gourd kind.


Peristiwa-peristiwa Dalam Perjanjian Baru

1.1.32 Kelahiran Yohanes Pembaptis

Lukas 1:13

13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.

Qur'an 19:7

(His prayer was answered): “O Zakariya! We give thee good news of a son: His name shall be Yahya (John).”


Lukas 1:18

18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."

Qur'an 19:8


He said: “O my Lord! How shall I have a son, when my wife is barren and I have grown quite decrepit from old age?”

Lukas 1:20

20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."

Qur'an 19:10


(Zakariya) said: “O my Lord! Give me a Sign.” “Thy Sign,” was the answer, “Shall be that thou shalt speak to no man for three nights, although thou art not dumb.”

Lukas 1:21,22

21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. 22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.

Qur'an 19:11


So Zakariya came out to his people from his chamber: He told them by signs to celebrate Allah’s praises in the morning and in the evening.

1.1.33 Kelahiran Yesus

Lukas 1:28

28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

Qur'an 19:17

...then We sent to her (Mary) Our angel, and he appeared before her as a man in all respects.


Lukas 1:30-31

30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Qur'an 3:45


Behold! The angels said: “O Mary! Allah giveth thee glad tidings of a Word from Him: His name will be Christ Jesus, the son of Mary, held in honor in this world and the Hereafter and of (the company of) those nearest to Allah;”

Lukas 1:34

34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

Qur'an 19:20



She said: “How shall I have a son, seeing that no man has touched me, and I am not Unchaste?”


1.1.34 Yesus – Sang Nabi

Matius 5:17

17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Qur'an 3:50

Text Box: . . . . .“(I have come to you), to attest the Law which was before me.


Matius 15:24

24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Qur'an 3:49


And (appoint him) an apostle to the children of Israel

1.1.35 Yesus – Sang Firman

Yoh. 1:1,14

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Tuhan dan Firman itu adalah Tuhan 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Qur'an 3:39,45

“Allah doth give thee glad tidings of Yahya, witnessing the truth of a Word from Allah... Behold! The angels said: “O Mary! Allah giveth thee glad tidings of a Word from Him: His name will be Christ Jesus, the son of Mary, held in honor in this world and the Hereafter and of (the company of) those nearest to Allah;”

1.1.36

Kenaikan Yesus

Kis.1:1-2

Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, 2 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.

Qur'an 4:158


Nay, God raised him (Jesus) up unto Himself.

1.1.37

Keberdosaan Manusia

Roma 3:23

23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan.

Qur'an 35:45

If Allah were to punish men according to what they deserve, He would not leave on the back of the (earth) a single living creature:

Galatia 6:5

5 Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.

Qur'an 53:38


Namely, that no bearer of burdens can bear the burden of another;

1.1.38 Yesus Melebihi Segala Sesuatu

Efesus 1:20-21

20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, 21 jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang...

Qur'an 3:45

Behold! The angels said: “O Mary! Allah giveth thee glad tidings of a Word from Him: His name will be Christ Jesus, the son of Mary, held in honor in this world and the Hereafter and of (the company of) those nearest to Allah,”

1.1.39

1.1.40

1.1.41

1.1.42

1.1.43 Sukacita Surgawi

Wahyu 21:3-4

3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. 4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Qur'an 37:58-59

Is it (the case) that we shall not die, “Except our first death, and that we shall not be punished?”


Apa Pendapat Anda TentangWahyu-wahyuIni?

1.1.44 Sang Nabi Menikahi Zainab

Zaid, anak Haritha, adalah orang merdeka dan anak angkat Nabi. Nabi memberikan padanya sepupunya sendiri yaitu Zainab, putri Jahsh untuk dinikahi Zaid 8 tahun sebelum Hijrah.

Dalam Islam, suatu pernikahan adalah sah jika didasarkan pada kespakatan kedua belah pihak. Oleh karena itu, kita tidak dapat beranggapan bahwa nabi memaksa sepupunya Zainab untuk menikahi zaid walaupun Zainab berasal dari keluarga terpandang sementara Zaid adalah budak yang dimerdekakan.

Dengan berjalannya waktu, terjadilah salah-paham sebagaimana yang terjadi dengan pernikahan pada umumnya, dan Nabi Muhammad menjadi penengah dalam masalah rumah-tangga mereka.

Berdasarkan Qur’an, Allah berpesan kepada Nabi untuk mengungkapkan permasalahan ini. Sebelumnya, Allah telah memerintahkan Muhammad untuk takut akan Dia dan hanya takut kepada Allah saja:

Qur'an 33:1

O Prophet fear Allah…

Secara mengejutkan, alih-alih menaati perintah Allah, nabi takut pada orang-orang dan oleh karena itu menyembunyikan pesan yang harus diungkapkan. Namun demikian, akhirnya pernikahan antara Zaid dan Zainab diakhiri dengan bantuan nabi. Tak lama kemudian, Zainab menjadi istri Nabi, bisa jadi atas perintah Allah dan sebagai contoh bagi yang lainnya yang ingin menikahi istri dari anak angkat mereka. Semua ini dicatat dalam Qur’an:


Qur’an 33:37


Behold! Thou didst say to one who had received the grace of Allah and thy favor: “Retain thou (in wedlock) thy wife, and fear Allah.” But thou didst hide in thy heart that which Allah was about to make manifest: Thou didst fear the people, but it is more fitting that thou shouldst fear Allah. Then when Zaid had dissolved (his marriage) with her, with the necessary (formality), We joined her in marriage to thee: In order that (in future) there may be no difficulty to the Believers in (the matter of) marriage with the wives of their adopted sons, when the latter have dissolved with the necessary (formality) (their marriage) with them. And Allah's command must be fulfilled.

Kejadian ini merupakan salah satu pesan yang diwahyukan Allah kepada Nabi. Anggaplah Zaid dan Zainab dan yang lainnya yang adalah saksi-saksi dari insiden ini masih hidup sekarang; akankah mereka menerima bagian dari Qur’an yang telah diwahyukan kepada Nabi? Apakah itu diwahyukan kepada nabi sebelum, setelah atau selama berlangsungnya insiden itu?

1.1.45 Pengambilan Sumpah

Barangsiapa yang ingin bersumpah, melakukannya atas nama sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri. Sebagaimana kita semua tahu, Allah adalah yang terbesar dari semuanya. Ia jauh melampaui semua ciptaan-Nya. Namun, secara menakjubkan, di dalam Qur’an kita menemukan Allah bersumpah demi pohon Ara, Zaitun, Gunung Sinai dan sebuah kota sebagaimana dicatat dalam Sura 95 dan di banyak tempat lain. Anda sendiri dapat mencari dan menemukan banyak contoh lain.

1.1.46 Yesus Anak Tuhan

Peristiwa yang dicatat Lukas mengenai kelahiran Yohanes Pembaptis (Yahya) dan kelahiran Yesus juga ada di dalam Qur’an; dengan demikian catatan Lukas mestilah otentik jika Qur’an dianggap otentik. Lukas mencatat bahwa Yesus tidak mempunyai biologis, tetapi dikandung oleh seorang perawan oleh Roh Kudus (Lukas 1:35). Qur’an juga menyatakan hal yang sama (Sura 21:91).

Lukas mencatat bahwa oleh karena kebenaran diatas, Yesus disebut “Anak Tuhan”. Lalu bagaimana pendapat anda mengenai “wahyu” kepada Muhammad sebagai akibat dari hal itu; jika orang Kristen mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Tuhan, maka kutukan Allah ada atas mereka? (Sura 9:30)

Pada kenyataannya, berdasarkan Lukas, bukan orang Kristen yang pertama menyebut bahwa Yesus adalah Anak Tuhan, melainkan Malaikat Gabriel. Ia menjelaskan kepada Maria bahwa oleh karena anaknya yang akan diberi nama Yesus itu akan dikandung oleh Roh Kudus, maka Ia akan disebut Anak Tuhan.

Apakah Allah berabad-abad kemudian melupakan pengumuman-Nya sendiri dan mengirimkan Malikat Gabriel yang sama kepada sang Nabi Islam dengan suatu berita yang sangat kontradiktif? Bagaimana sebenarnya Allah menyatakan pesan-pesan-Nya?

1.1.47 Ia Cemberut Dan Berpaling

Sang Nabi Islam pernah sedang sangat bersungguh-sungguh berusaha membujuk salah satu pemimpin besar Quraysh akan kebenaran Islam ketika ia diinterupsi oleh seorang buta yang miskin; namanya Abdullah Ibn Ummi Maktum, yang juga ingin mempelajari Islam. Menurut Qur’an pasal 80:1-2 respons Nabi adalah cemberut dan membalikkan badan. Insiden ini terjadi di hadapan banyak saksi.

Pertanyaannya adalah, mengapa itu dicatat di dalam Qur’an jika Qur’an dikatakan sebagai sebuah wahyu. Bagaimanakah hal itu harus dijelaskan kepada para pemimpin Quraysh yang bukan orang beriman, dan akankah mereka menerima bahwa insiden ini “diwahyukan” kepada Nabi? Jika itu diwahyukan – apakah itu sebelum atau sesudah atau selama insiden itu berlangsung?

1.1.48 Yerusalem sebagai Kiblat

Pada mulanya, Sebelum Nabi dan para pengikutnya terorganisir sebagai sebuah umat, mereka mengikuti praktek orang Yahudi dengan menghadapkan wajah mereka ke arah Yerusalem ketika mereka berdoa. Apakah Allah mengijinkan Nabi berpaling ke Yerusalem di kota suci Mekkah? Tidakkah hal ini berarti bahwa sesungguhnya Allah memuji dan meninggikan Orang Israel di atas segala bangsa dan oleh karena itu Yerusalem dipuja diatas segala kota menurut pandangan Allah? (Sura 2:47; 2:122; 45:16)

Selama orang Yahudi tetap tenang dan tidak mengambil sikap sebagai oposisi, kota suci Yerusalem akan tetap menjadi kiblat bagi Nabi dan para pengikutnya. Apakah itu karena Allah mengatakan pada Nabi untuk mengikuti para nabi mula-mula, sehingga ia mengikuti praktek Yahudi yang menghadap ke Yerusalem ketika berdoa?


Qur'an 6:90

“Those were the prophets who received God’s guidance. Copy the guidance they received…”

Ketika dihina dan dianiaya, nabi dan para pengikutnya pindah ke Madinah, berharap mereka akan diterima disana. Muhammad memperkenalkan dirinya sebagai Nabi yang dinantikan kedatangannya oleh orang Yahudi. Namun, ia tidak beruntung karena kitab suci mereka tidak menyatakan adanya penantian akan seorang Nabi Islam dari Arab. Orang Yahudi lebih menantikan nabi yang kedatangannya telah dinubuatkan Musa, seorang nabi Yahudi, yang adalah Mesias mereka. Mereka percaya bahwa ketika ia datang, orang Yahudi akan sekali lagi menjadi sebuah bangsa yang besar dengan seorang raja seperti raja Daud yang akan memerintah atas segala bangsa. Oleh karena itu mereka tidak dapat menerima Muhammad.

Bagi mereka yang ingin melihat, Yesus menyatakan bahwa Dia-lah Sang Mesias dan Nabi yang lama dinantikan. Bagaimana mungkin ada nabi lain yang akan menggenapi Taurat jika Yesus telah datang untuk menggenapinya?

Qur'an 61:6

“And remember Jesus the Son of Mary said; O children of Israel! I am the apostle of Allah sent to you to confirm (fulfil) the Torah, which came before me…”

Selama limaratus tahun sebelum kelahiran Muhammad, Yesus telah mendeklarasikan kebenaran ini dalam kata-kata berikut ini:


Yoh. 5:39

39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku

Yoh. 5: 46

46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.

Matius 5:17

17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Oleh karena Muhammad adalah seorang Arab dan bukanlah orang Yahudi, orang Yahudi tidak dapat menerima Muhammad sebagai nabi yang mereka nantikan dan oleh karena itu mereka menentangnya dan para pengikutnya. Sebagai akibatnya, Nabi menjadi sangat tersinggung dan mulai mencari arah lain yang lebih menyenangkan sebagai kiblat doa. Disini Allah melihatnya dan mulai campur tangan:

Qur’an 2:144



We see the turning of thy face (for guidance) to the heavens: Now shall We turn thee to a Qibla that shall please thee. Turn then thy face in the direction of sacred Mosque: Wherever ye are, turn your faces in that direction. The people of the Book know well that is the truth from their Lord. Nor is Allah unmindful of what they do.

Tidakkah anda tahu bahwa Sang Nabi adalah seorang Arab dan akan secara otomatis berpaling ke kota asalnya, kota Mekkah setelah ia menolak kiblat orang Yahudi?

Penutup

Jika kita memperhatikan semua bukti yang telah diberikan, kita diperhadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

a) Apakah Allah menyatakan pikiran dan tujuan-Nya kepada Muhammad namun gagal untuk mengungkapkannya kepada para nabi terdahulu?

b) Adakah kebenaran (yang sejati) yang dicatat di dalam Qur’an yang tidak terlebih dahulu dicatat dalam Alkitab yang telah ditulis berabad-abad sebelum kelahiran Muhammad?

c) Dikatakan bahwa Qur’an memuat nubuatan-nubuatan yang beberapa diantaranya telah digenapi sementara yang lainnya masih akan digenapi. Adakah nubuatan-nubuatan semacam itu yang tidak dapat ditelusuri balik di dalam Alkitab?

d) Lalu apa perlunya Qur’an jika isinya (kecuali kebenaran yang tidak sejati) dapat ditemukan di dalam Alkitab? Dapatkah kita menemukan sesuatu yang “baru” yang telah “diwahyukan” oleh Allah?

Satu-satunya wahyu segar nampaknya adalah yang sangat bertentangan dengan kebenaran-kebenaran Alkitab seperti:

1. Qur’an menyatakan bahwa adalah Ismail yang harus dikorbankan Abraham kepada Tuhan (Sura 37:99-133; Sura 11:71), sedangkan Alkitab secara jelas menyebutkan bahwa Ishaklah yang harus dikurbankan Abraham. (Kejadian 22:2).

2. Qur’an mengklaim bahwa salah satu putra Nuh tenggelam di dalam air bah(Sura 11:25-48), sedangkan Alkitab mengatakan bahwa ketiga putra Nuh dan istri-istri mereka selamat di dalam bahtera (Kejadian 5:32; 7:7,13).

3. Di dalam Qur’an, Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis (Yahya) menjadi bisu selama 3 hari (Sura 3:41), sedangkan Alkitab menyatakan bahwa ia bisu sampai anaknya lahir dan dinamai, itu adalah 9 bulan (Lukas 1:18-20, 23-24, 63-64).

4. Qur’an menyangkali penyaliban Yesus (Sura 4:157), sedangkan di dalam Alkitab, itu telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama (sebagai contoh, Mazmur 22, Yesaya 53; Zakharia 12:10) dan dikonfirmasi di banyak tempat dalam Perjanjian Baru (sebagai contoh, Matius 27:27-44; Yoh. 19:18; Kis. 2:36; Gal. 3:10).

5. Berdasarkan Qur’an, kutukan Allah akan menimpa siapa pun yang menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Tuhan (Sura 9:30). Namun demikian, di dalam Alkitab, Malaikat Gabriel yang pertama kali mengungkapkan kepada Maria bahwa Yesus adalah Anak Tuhan (Lukas 1:35). Apakah Malaikat Gabriel juga akan kena kutuk? Bukankah Tuhan sendiri yang memberikan pesan untuk disampaikan oleh malaikat? Ada berapa banyak malaikat baernama Gabriel? Apakah lebih dari satu?

Kita harus memperhatikan peringatan Palulus ini:

Galatia 1:8-9

8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. 9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.


6. Qur’an menyangkali doktrin Trinitas (Sura 4:171; 5:75-76, 119-120), walaupun pada saat yang sama salah menginterpretasikannya dengan “Sang Bapa, Putra, dan Ibu” (Sura 5:119). Namun demikian, Yesus sendirilah yang mengemukakan tentang “Bapa, Putra, dan Roh Kudus”, dan para rasul juga mengajarkan hal itu. (Matius 28:19).

7. D dalam Qur’an, Musa diadopsi oleh istri Firaun (Sura 28:9), sedangkan dalam Alkitab, putri dari Firaunlah yang mengadopsi Musa (Keluaran 2:10).

Kita harus menyimpulkan bahwa jika Lukas mampu menulis (sekitar 60 M) beberapa peristiwa tertentu, yang juga muncul di dalam Qur’an yang dianggap “diwahyukan” kepada Muhammad setelah 610 M, maka Lukas mestilah seorang nabi super!

Bukan hanya itu, jika Qur’an dan kompilasinya dianggap sebagai sebuah mujizat, walaupun semua juru tulis menulis sambil mengelilingi Sang Nabi di suatu tempat, maka Alkitab dan kompilasinya jauh lebih hebat lagi. Karena alkitab terdiri dari 66 kitab, ditulis dalam periode lebih dari 1500 tahun oleh sekitar 40 nabi yang berbeda, rasul dan pengajar-pengajaryang terpisahkan oleh jarak dan waktu dan kebanyakan saling tidak mengenal.

Hanya oleh inspirasi ilahi para penulis ini dapat menulis satu tema dasar yang sama – penebusan manusia melalui Yesus, Sang Mesias, Anak Tuhan, Juruselamat dunia dan Tuhan atas semua. Perjanjian Lama menantikan kedatangan-Nya, semua dalam Perjanjian Baru menunjuk pada hidup-Nya, kematian-Nya dan peninggian diri-Nya sebagai sumber keselamatan, sukacita dan kekuatan manusia.


Oleh karena itu Alkitab tetap valid dan otentik; komplit sebagai terang sejati bagi keselamatan manusia di dalam hidup ini dan di akhirat. Kuasa Alkitab yang mengubahkan tetaplah segar dan berpotensi untuk mengubah hidup dan memperbaharui, memulihkan pengharapan, keyakinan, kasih dan kuasa.

Sesungguhnya alkitab diinspirasikan oleh Tuhan sendiri sebagai Firman-Nya. Oleh karena itu sebagai firman Tuhan ia tidak dapat diabaikan atau dihilangkan tetapi mempunyai peranan penting untuk digenapi dalam menyempurnakan umat Tuhan.

2 Timotius 3:16-17

16 Segala tulisan yang diilhamkan Tuhan memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Tuhan diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Dalam terang dari apa yang telah kita pelajari dalam bab ini kami meninggalkan para pembaca dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk direnungkan:

Lalu apakah wahyu yang sejati itu?